Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo mengatakan, terus berlarutnya krisis di Eropa dan Amerika Serikat membuat rupiah terus tertekan. Demikian juga dengan mata uang di regional yang juga melemah terhadap dolar AS.
"BI terus stabilkan rupiah dengan intervensi di pasar valas. Kita juga terus beli SBN (surat berharga negara) di pasar sekunder," jelas Perry kepada detikFinance, Rabu (23/11/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data terakhir BI, jumlah cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 114 miliar di awal Oktober. Cadangan devisa Indonesia sempat anjlok US$ 1,3 miliar di awal Oktober 2011 dari posisi September 2011 yang mencapai US$ 114,5 miliar.
Anjloknya cadangan devisa ini karena krisis utang di Eropa dan AS terus menekan rupiah, sehingga BI harus menggelontorkan cadangan devisa guna menahan pelemahan rupiah tersebut.
(dnl/hen)











































