Ingin Usaha Maju, Perusahaan Keluarga Harus Melantai di Bursa

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyarankan perusahan-perusahaan privat berbasis keluarga mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia, jika ingin keberlangsungan usaha tetap terjaga hingga 100 tahun ke depan.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito, mencontohkan bagaimana PT ABM Investama Tbk (ABMM), anak perusahaan keluarga Hamami dibawah bendera PT Tiara Marga Trakindo, mau listing di Bursa. Hamami, salah satu orang terkaya Indonesia versi Forbes ini, punya keberanian untuk melepas saham ke publik. Terlebih dengan situasi pasar yang masih fluktuatif.

"Saya apresiasi atas keberanian keluarga Hamami, ditengah turbelensi pasar. Pak Muki (Komisaris ABMM) bahkan yakinkan sendiri ke calon-calon investor. Karena kadang orang-orang butuh komitmen dari owner dan untuk disambangi. Apalagi dia tahun bisnis sejak tahun 1970-an," kata Eddy di kantornya, Jakarta, Selasa (6/12/2011).

"Jadi mereka, yang run by family dan supaya suistain 100 tahun adalah dengan masuk Bursa dan akan semakin terjaga," tambahnya.

Eddy menjelaskan, Bursa Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Bahkan di tengah kondisi pasar global yang tidak pasti, IHSG masih nett positif. Hingga empat tahun mendatang, otoritas Bursa percaya diri BEI akan menjadi yang terbaik di dunia.

"Dengan rata-rata pertumbuhan bursa 30%, maka di 2015 akan baik sekali. Seperti dalam hal market cap," tuturnya.

(wep/ang)