Demikian disampaikan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Ito Warsito di kantornya, SCBD, Jakarta, Jumat (23/12/2011).
"Seluruh sektor akan tumbuh. Konsumer akan tumbuh karena selama ini tingkat konsumsi masyarakat tinggi. Namun tidak berarti sektor lain tidak tumbuh seperti manufaktur," ucap Ito.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir dengan penurunan SBDK tersebut, maka perbankan akan llebih gencar lagi menyalurkan kredit. Jadi penurunan bunga dibarengi dengan tingkat penyaluran yang tinggi kemungkinan tetap akan membuat perbankan menarik," tuturnya.
Fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat di 2012. Jadi tidak ada alasan pasar saham memburuk, meski ada bayang-bayang krisis Eropa yang tetap menggelayut.
Minat pencatatan saham perdana juga tinggi. Sudah ada lima perusahaan yang menyampaikan mintanya ke BEI, meski Ito belum menyebut indentitas yang bersangkutan.
BEI juga berharap, aturan pencatatan saham ganda (dual listing) segera bisa diaplikasikan tahun depan. Dengan perusahaan asing listing di Bursa Indonesia membawa potensi peningkatan likuiditas. Investor pun semakin banyak pilihan.
"Dual listing regulasi semoga bisa tahun depan. Selain juga fokus pada regulasi perdagangan derivatif," paparnya.
(wep/qom)











































