25 Emiten IPO Selama 2011, Ada yang Untung ada yang Buntung

25 Emiten IPO Selama 2011, Ada yang Untung ada yang Buntung

- detikFinance
Jumat, 30 Des 2011 14:20 WIB
Jakarta - Sepanjang tahun 2011 ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan 25 pendatang baru yang mencatatkan sahamnya di pasar modal. Kebanyakan dari saham-saham ini berkinerja positif di hari pertama perdagangan. Lalu, bagaimana kinerja sahamnya sampai di penghujung tahun 2011 ini, apakah masih tetap positif?

Bagi investor yang sudah menanamkan modalnya di saham perdana sebuah perusahaan, tentu berharap uangnya tumbuh sejalan dengan waktu. Sayangnya, di tengah ancaman krisis ekonomi global seperti saat ini, para pemodal tidak bisa berharap banyak.

Berdasarkan data perdagangan bursa yang dikutip detikFinance, Jumat (30/12/2011), dari 25 emiten baru tersebut, kinerja sahamnya yang memberikan return positif hanya 11 saham. Sementara 11 saham lainnya justru anjlok dan sisanya 3 saham stagnan. Kinerja saham-saham ini dilihat berdasarkan harga awal saat IPO sampai penutupan perdagangan Kamis, 29 Desember 2011.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 11 saham IPO yang memberikan return positif:

1. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ)

IPO 11 April 2011 meraup dana Rp 90 miliar. Harga IPO dipatok Rp 120 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 200 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya melonjak 229,17% ke Rp 395 per lembar.

2. PT HD Finance Tbk (HDFA)

IPO 10 Mei 2011 meraup dana Rp 92 miliar. Harga IPO dipatok Rp 200 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 230 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya naik 17,% ke Rp 235 per lembar.

3. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)

IPO 9 Juni 2011 meraup dana Rp 3,479 triliun. Harga IPO dipatok Rp 1.100 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 1.250 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya naik 6,36% ke Rp 1.170 per lembar.

4. PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU)

IPO 12 Juli 2011 meraup dana Rp 96,42 miliar. Harga IPO dipatok Rp 225 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 240 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya naik 28,89% ke Rp 290 per lembar.

5. PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO)

IPO 12 Juli 2011 meraup dana Rp 33,75 miliar. Harga IPO dipatok Rp 225 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 250 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya tumbuh 62,22% ke Rp 365 per lembar.

6. PT SMR Utama Tbk (SMRU)

IPO 10 Oktober 2011 meraup dana Rp 300 miliar. Harga IPO dipatok Rp 600 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 650 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya naik tipis 3,33% ke Rp 620 per lembar.

7. PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR)

IPO 11 Oktober 2011 meraup dana Rp 340 miliar. Harga IPO dipatok Rp 3.400 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 3.650 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya naik 23,53% ke Rp 4.200 per lembar.

8. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)

IPO 17 November 2011 meraup dana Rp 2,205 triliun. Harga IPO dipatok Rp 2.500 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 2.625 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya naik tipis 5% ke Rp 2.625 per lembar.

9. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA)

IPO 21 November 2011 meraup dana Rp 500 miliar. Harga IPO dipatok Rp 300 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 450 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya naik 73,33% ke Rp 520 per lembar.

10. PT ABM Investama Tbk (ABMM)

IPO 6 Desember 2011 meraup dana Rp 2,06 triliun. Harga IPO dipatok Rp 3.750 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 3.825 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya naik 2% ke Rp 3.825 per lembar.

11. PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA)

IPO 21 Desember 2011 meraup dana Rp 920 miliar. Harga IPO dipatok Rp 250 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 340 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya naik 10% ke Rp 275 per lembar.

Sementara 11 saham IPO yang memberikan return negatif:

1. PT Megapolitan Development Tbk (EMDE)

IPO 12 Januari 2011 meraup dana Rp 212,5 miliar. Harga IPO dipatok Rp 250 per lembar, ditutup pada hari pertama turun jadi Rp 210 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya anjlok 40% ke Rp 150 per lembar.

2. PT Martina BErto Tbk (MBTO)

IPO 13 Januari 2011 meraup dana Rp 262,7 miliar. Harga IPO dipatok Rp 740 per lembar, ditutup pada hari pertama turun jadi Rp 660 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya anjlok 45,95% ke Rp 400 per lembar.

3. PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA)

IPO 11 Februari 2011 meraup dana Rp 4,751 triliun. Harga IPO dipatok Rp 750 per lembar, ditutup pada hari pertama turun jadi Rp 620 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya anjlok 34,67% ke Rp 490 per lembar.

4. PT Mitra Bahtera Segara Sejati Tbk (MBSS)

IPO 6 April 2011 meraup dana Rp 280 miliar. Harga IPO dipatok Rp 1.600 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 1.780 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya anjlok 44,38% ke Rp 890 per lembar.

5. PT Buana Listya Tama Tbk (BULL)

IPO 23 Mei 2011 meraup dana Rp 1,03 triliun. Harga IPO dipatok Rp 155 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 166 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya anjlok 35,48% ke Rp 100 per lembar.

6. PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA)

IPO 30 Mei 2011 meraup dana Rp 566,2 miliar. Harga IPO dipatok Rp 500 per lembar, ditutup pada hari pertama turun jadi Rp 495 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya anjlok 24% ke Rp 380 per lembar.

7. PT Indo Straits Tbk (PTIS)

IPO 12 Juli 2011 meraup dana Rp 95 miliar. Harga IPO dipatok Rp 950 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 1.000 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya turun 9,47% ke Rp 860 per lembar.

8. PT Star Petrocem Tbk (STAR)

IPO 13 Juli 2011 meraup dana Rp 204 miliar. Harga IPO dipatok Rp 102 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 138 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya turun 19,61% ke Rp 82 per lembar.

9. PT Atlas Resources Tbk (ARII)

IPO 8 November 2011 meraup dana Rp 975 miliar. Harga IPO dipatok Rp 1.500 per lembar, ditutup pada hari pertama naik jadi Rp 1.540 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya turun tipis 0,67% ke Rp 1.490 per lembar.

10. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)

IPO 14 Desember 2011 meraup dana Rp 920 miliar. Harga IPO dipatok Rp 1.000 per lembar, ditutup pada hari pertama turun jadi Rp 990 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya turun tipis 1% ke Rp 990 per lembar.

11. PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA)

IPO 23 Desember 2011 meraup dana Rp 400 miliar. Harga IPO dipatok Rp 250 per lembar, ditutup pada hari pertama turun jadi Rp 205 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya turun 20% ke Rp 200 per lembar.

Berikut 3 saham IPO yang stagnan:

1. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA)

IPO 20 Juni 2011 meraup dana Rp 454,75 miliar. Harga IPO dipatok Rp 240 per lembar, ditutup pada hari pertama stagnan. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya masih stagnan di Rp 240 per lembar.

2. PT Tifa Finance Tbk (TIFA)

IPO 8 Juli 2011 meraup dana Rp 55,6 miliar. Harga IPO dipatok Rp 200 per lembar, ditutup pada hari pertama naik ke Rp 240 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya stagnan di Rp 200 per lembar.

3. PT Cardig Aero Services Tbk (CASS)

IPO 5 Desember 2011 meraup dana Rp 125,21 miliar. Harga IPO dipatok Rp 400 per lembar, ditutup pada hari pertama turun ke Rp 395 per lembar. Sampai perdagangan kemarin, sahamnya stagnan di Rp 400 per lembar.

(ang/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads