PTBA Bidik Penjualan Batubara 18,6 Juta Ton, Naik 35%

PTBA Bidik Penjualan Batubara 18,6 Juta Ton, Naik 35%

- detikFinance
Kamis, 19 Jan 2012 20:17 WIB
Palembang - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan volume penjualan batubara sebesar 18,6 juta ton di tahun ini, atau naik 35% dari 2011 sebesar 13,5 juta ton.

Direktur Utama PTBA Milawarma menuturkan volume penjualan ini diproyeksikan karena ditopang tingginya kebutuhan batubara di domestik terutama penggunaan pembangkit listrik PLN. Selain itu, dua negara luar yang masih tinggi mengkonsumsi adalah China dan India. Untuk India, pembeliannya sebagian besar adalah jenis batubara berkualitas rendah.

Ia menyebutkan sebesar 65% komposisi penjualan di 2011 dikuasai sektor domestik. Sementara untuk ekspor mencapai 35% dengan China sebesar 11,08% sebagai pembeli batubara terbesar. Harga batubara untuk domestik hingga kuartal III-2011 adalah Rp 763.000 per ton. Sementara untuk ekspor adalah US$ 100,19 per ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada beberapa lokasi untuk meningkatkan volume penjualan tahun ini seperti pelabuhan Tarahan, Lampung yang memiliki kapasitas 13 juta ton per tahun. Selain itu, ada pelabuhan Teluk Bayur dengan kapasitas 2,5 juta ton per tahun," ujar Milawarma di Tanjung Enim, Palembang, Kamis (19/1)

Milawarman mengatakan volume produksi PTBA di tahun ini menargetkan 16,3 juta ton atau naik 28% dibandingkan 2011 sebesar 12,9 juta ton Begitu pun dengan volume angkutan sebesar 15,6 juta ton atau naik 32% dibandingkan 2011 yang mencapai 11,5 juta ton.
Β 
Siap Belanja Rp 1,4 Triliun

Tahun ini perseroan akan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) mencapai Rp 1,3-1,4 triliun. Dana ini untuk operasional PTBA di 2012 yang didapatkan dari internal perusahaan.

Milawarma menjelaskan dana capex ini akan digunakan untuk rutinitas perusahaan. Selain itu, di luar capex, PTBA juga mempersiapkan anggaran sebesar US$ 1,5 miliar untuk Bukit Asam Transpasific Rail (BATR) sehingga bisa mendukung pembangunan pelabuhan dan proyek kereta api sehingga bisa membantu pengangkutan batubara.

"Capex yang total sebesar Rp 1,3-1,4 trliun. Jadi untuk rutin dan pengembangan. Kalau rutin untuk perbaikan dan pengembangan bisa dialokasikan pembangunan," ujarnya.

Milawarma menambahkan capex untuk rutin bisa memperbaiki operasional sarana peralatan milik perusahaan.
(dnl/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads