CEO Yawadwipa Cristopher Holm mengatakan, perusahaan telah mengamati berbagai peristiwa yang terkait dengan Bumi dan mengikuti transaksinya yang diumumkan dengan Borneo Lumbung Energi & Metals Tbk (BORN) pada November 2011.
"Kami sangat tertarik sebagai investor di sektor sumber daya alam dan merupakan pendukung kuat Bapak Samin Tan dan tim manajemennya di Borneo," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendukung transaksi dengan Bumi dan sangat percaya pada manfaat strategis dari kesepakatan itu, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang," imbuhnya.
"Yawadwipa sangat mendukung untuk menjadi pemilik Bumi namun hanya akan melakukannya apabila stabilitas tata kelola terjamin," ujarnya.
Seperti diketahui, baru-baru ini Yawadwipa Companies sudah mengajukan tawaran resmi untuk pembelian Bank Mutiara (eks Bank Century) Rp 6,75 triliun melalui Danareksa selaku agen penjual Bank Mutiara.
Perusahaan ini dipimpin oleh CEO Christopher Holm. Ia juga akan menjadi komisaris di Komite Investasi Java Fund yang merupakan bagian dari perusahaan.
Ia sudah menyertakan modal sebanyak US$ 25 juta di perusahaan tersebut. Perusahaan juga menunjuk Prasetyo Singgih sebagai Direktur Operasi Yawadwipa. Prasetyo merupakan salah satu Wakil Ketua Kadin.
Yawadwipa saat ini masih dalam proses perizinan untuk meluncurkan Java Fund. Setelah mendapat izin, perusahaan membidik dana kelola hingga US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 9 triliun.
(ang/dnl)