Arpeni Beli Dua Kapal Rp 738 Miliar

Arpeni Beli Dua Kapal Rp 738 Miliar

- detikFinance
Rabu, 15 Feb 2012 17:57 WIB
Jakarta - PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) berencana menambah dua buah kapal dengan harga US$ 41 per unit. Kapal dengan total nilai sekitar Rp 738 miliar itu diperkirakan tiba pada akhir Februari 2012.

Direktur Utama APOL Perseroan Oentoro Surya menjelaskan, kapal tengah dikirim dari negara asal pembuatan, China. "Diperkirakan akan datang dua minggu lagi," ucapnya dalam paparan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (15/2/2012).

Penambahan kapal ini akan melengkapi jumlah armada yang APOL miliki kini 78 kapal. Satu kapal memiliki kapasitas sebesar 76.000 dwt dengan jenis Panamax.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dana pembelian kala didapat dari kombinasi antara pinjaman perbankan luar negeri dan kas internal. 80% dana pembelian didapat dari konsorsium bank UOB Singapura dan SEB Bank. Pinjaman ini memiliki tenor 10 tahun dengan kisaran bunga 6%.

Bayar Utang Rp 180 Miliar

Emiten berkode APOL itu berniat membayar sebagian utang yang akan jatuh tempo pada tahun ini. Total dana pelunasan mencapai US$ 20 juta mencapai Rp 180 miliar.

"Pembayaran utang sekitar US$ 20 juta," kata Finance and Accounting Director Arpeni Andrew Hardi Hanubrata dalam kesempatan yang sama.

Dana pembayaran utang didapat dari kas internal perseroan. Utang-utang ini merupakan sebagian obligasi dollar AS, utang modal kerja, dan bunga obligasi perseroan.

"Pembayaran utang memang telah dijadwalkan sesuai dengan composition plan yang telah dibuat dalam program restrukturisasi," ucapnya.

Seperti diketahui, perseroan baru menyelesaikan proses penjadwalan kembali utang dengan kreditur melalui skema pembelian kembali utang (buyback) US$ 67,9 juta.

Paska buyback, utang perseroan menurun. Diantaranya utang modal kerja menjadi Rp 328,8 miliar, kemudian utang derivatif menjadi Rp 311,9 miliar.

Perseroan juga masih menyisakan utang obligasi dan hutang yang dijamin menjadi Rp 3,82 triliun. Sehingga total kewajiban APOL menjadi Rp 4,46 triliun.

Direktur Utama Arpeni Oentoro Surya menambahkan, penurunan jumlah utang perseroan dapat meringankan beban. Apalagi di tengah kondisi yang fluktuatif saat ini.

Manajemen percaya kinerja keuangan Arpeni akan membaik, dan target-target perseroan akan tercapai. Terlebih dengan membaiknya tarif angkutan curah kering (dry bulk) di 2012.

"Dua tahun belakangan, kondisi bisnis angkutan dry bulk sangat fluktuatif karena ketidakseimbangan supply dan demand. Tahun ini mudah-mudahan membaik," imbuhnya.

(wep/ang)

Hide Ads