Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.030 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 9.000 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat 14,688 poin (0,37%) ke level 3.991,230 didorong sentimen positif dari bursa global serta optimisme penyelamatan krisis utang Yunani. Bursa regional juga turut memberi kabar positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG turun tipis 2,764 poin (0,07%) ke level 3.973,778 akibat aksi ambil untung. Indeks tertinggal penguatan bursa-bursa di Asia.
Aksi ambil untung terus menahan indeks di zona merah. Saham-saham tambang, infrastruktur dan perdagangan mencoba menarik indeks berbalik arah ke zona hijau.
Menutup perdagangan, Senin (20/2/2012), IHSG naik tipis 3,711 poin (0,09%) ke level 3.980,253. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 1,627 poin (0,23%) ke level 694,023.
Setelah seharian berada di teritori negatif, indeks berhasil balik arah akibat aksi beli selektif di saham-saham lapis dua, terutama di saham-saham yang sudah murah.
Saham-saham agrikultur masih menjadi pemberat bursa, dilawan oleh saham-saham infrastruktur yang naik cukup tinggi, dibantu oleh saham tambang.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 93.091 kali pada volume 3,98 miliar lembar saham senilai Rp 3,784 triliun. Sebanyak 95 saham naik, sisanya 123 saham turun, dan 96 saham stagnan.
Setelah pagi tadi kompak menguat akibat pelonggaran kebijakan moneter pemerintah China kepada perbankan guna mendorong pertumbuhan ekonomi negara lebih tinggi, sore ini bursa-bursa di regional bergerak mixed dengan kecenderungan menguat.
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
- Indeks Komposit Shanghai naik 6,42 poin (0,27%) ke level 2.363,60.
- Indeks Hang Seng turun 66,83 poin (0,31%) ke level 21.424,79. Â
- Indeks Nikkei 225 menanjak 100,92 poin (1,08%) ke level 9.485,09.
- Indeks Straits Times menguat 8,15 poin (0,27%) ke level 3.008,74. Â
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sucaco (CSSO) turun Rp 725 ke Rp 2.400, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 550 ke Rp 54.100, Mayora (MYOR) turun Rp 450 ke Rp 14.900, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 450 ke Rp 22.250.
(ang/dnl)