Ramayana akan Buka 4 Gerai Baru

Ramayana akan Buka 4 Gerai Baru

- detikFinance
Rabu, 04 Agu 2004 12:08 WIB
Jakarta - Perusahaan ritel, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), akan membuka empat gerai baru dari total 6 gerai yang akan dibangun pada tahun 2004. Sebelumnya, dua gerai sudah dibangun yakni di Banjarmasin (Kalimantan Selatan) dan Pematang Siantar (Sumatera Utara).Dijelaskan, total gerai baru yang dibuka tersebut seluas 40.000 meter persegi, dimana empat gerai baru yang akan dibangun berada di Pulogadung (Jakarta Timur), Tambun (Bekasi), Citeureup (Bogor) dan Jambi.Masing-masing investasi untuk pembukaan setiap gerai baru mencapai Rp 50 miliar. Dengan demikian, total investasi untuk keenam gerai baru itu mencapai Rp 300 miliar, yang dananya berasal dari laba bersih tahun 2003 dan cadangan kas perseroan.Demikian diungkapkan Direktur Keuangan Ramayana, Setiasa Kusuma, dalam paparan publik di Bursa Efek Jakarta, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (4/8/2004).Sebelumnya, perseoan telah menutup 3 gerai lama di Bandung, Bekasi dan Jakarta Selatan dengan luas kurang dari 9.000 meter persegi. "Penutupan gerai lama itu karena wilayahnya tidak strategis sehingga kurang menguntungkan," jelas Setiasa.Kinerja KeuanganHingga akhir tahun 2004, perseroan memproyeksikan penjualan mencapai Rp 4 triliun. Sedangkan pada semester pertama 2004, penjualan mencapai Rp 1,433 triliun, naik 12,62 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,273 triliun.Setiasa menjelaskan, penjualan semester pertama 2004 ini baru mencakup 36 persen dari total penjualan perseroan. Namun untuk semester kedua, proyeksi penjualan sebesar 64 persen optimis akan dicapai karena adanya momentum Lebaran dan Natal. "Biasanya empat sampai enam minggu sebelum Lebaran, penjualan kita meningkat 3-3,5 kali dari bulan-bulan biasa," tuturnya.Untuk laba bersih semester pertama 2004, tercatat sebesar Rp 112,164 miliar, naik 43,77 persen dibanding semester pertama 2003 sebesar Rp 78,017 miliar.Saat ini, perseroan juga memiliki kas yang cukup besar dalam bentuk investasi jangka pendek sebesar Rp 969 miliar, dimana investasi dalam bentuk valas sekitar US$ 30-34 juta.Naiknya rupiah hingga ke level Rp 9.000-an pada akhir semester pertama telah memberi keuntungan kepada perseroan berupa laba kurs senilai Rp 29,181 miliar. Pasalnya, ada peningkatan kurs awal tahun yang sebesar Rp 8.300 menjadi Rp 9.000 sehingga memberi selisih Rp 700 rupiah per dolar AS.Mengenai pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5 dari nilai nominal Rp 250 menjadi Rp 50, yang telah disetujui RUPS beberapa waktu lalu, diperkirakan baru akan efektif pada Oktober mendatang.Stock split tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan likuiditas perseroan karena menurut Setiasa, harga saham Ramayana untuk perusahaan pada sektor sejenis lebih mahal. (ani/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads