Menurut Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesoemo, total pendapatan perseroan tercatat meningkat 82% dari Rp 10,32 triliun menjadi Rp 18,806 triliun. Pendapatan distribusi BBM meningkat 99,6%
Terjadi permintaan solar yang tinggi pada sektor pertambangan, pembangkit listrik, dan industri dari dalam negeri. Diaman pasokannya menggunakan infrastruktur logistik perseroan. Volume penjualan juga menalai pertumbuhan 50,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara harga jual rata-rata untuk produk-produk BBM juga meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan,distribusi kimia dasar tumbuh 36,9% menjadi Rp 2,648 triliun untuk tahun 2011 dari sebelumnya Rp 1,934 triliun. Pertumbuhan digerakkan oleh kenaikan permintaan kimia dasar, yang merupakan bahan baku untuk produksi berbagai barang konsumsi dan barang industri.
Volume kimia dasar meningkat 9,2% dibandingkan tahun lalu. Kemduian permintaan jasa logistik dari pihak ketiga di Indonesia dan China mengkontribusikan kenaikan
24,8% menjadi Rp 482 miliar.
Laba bersih setelah pajak, termasuk laba luar biasa Rp 1,682 triliun dari penjualan PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk, pada tahun 2011 mencapai Rp 2,293 triliun.
AKR Aktif Menambang Batubara
Perseroan juga menginformasikan, melalui anak usahanya bara, PT Anugrah Karya Raya melakukan penambangan batubara. Terdapat satu konsensi milik PT Bumi Karunia Pertiwi (BKP) yang digarap perseroan, dari total lima konsesi yang tersedia.
BKP sendiri menernima izin dari Kementerian terkait dan menunjuk kontraktor penambangan untuk mengerjakan sumber daya batubara di pit tambang. Pengiriman melalui kapal pertama sukses dilaksanakan pada bulan Desember 2011. Anugrah Karya Raya juga menyepakati Joint Venture 50:50 dengan pemegang konsesi hutan PT Austral Byna untuk meningkatkan kualitas jalan-jalan di area yang termasuk ke dalam konsesi hutan.
AKR coal sepanjang 2011 pun melakukan investasi pada perusahaan logistik batubara PT Jabal Nor dengan mengakuisisi 33,4% kepemilikan saham. Jabal Nor mengerjakan konstruksi jalan dan infratruktur pelabuhan di Tapin, propinsi Kalimantan Selatan.
"Penambangan batubara dan peningkatan infrastruktur di Kalimantan Tengah akan meningkatkan hasil dari konsesi penambangan pada tahun-tahun yang akan datang. Batubara yang diproduksi dari tambang-tambang tersebut kemudian akan dipasarkan tidak hanya ke konsumen domestik, tetapi juga akan diekspor ke China untuk didistribusi melalui pelabuhan-pelabuhan Guigang di propinsi Guangxi," imbuhnya.
(wep/ang)