BEJ Tak akan Delisting 14 Emiten yang Diwaspadai

BEJ Tak akan Delisting 14 Emiten yang Diwaspadai

- detikFinance
Jumat, 13 Agu 2004 15:08 WIB
Jakarta - Bursa Efek Jakarta (BEJ) tidak akan menghapus pencatatan (delisting) 14 saham yang dikategorikan sebagai emiten yang harus diwaspadai karena sahamnya mengalami anomali harga. Alasannya, hingga kini ke-14 emiten tersebut belum masuk kategori delisting."Kita tidak bisa melakukan delisting. Kalau pun diberi peringatan, itu hanya untuk suspensi, cooling down atau denda, karena untuk delisting itu harus ada kriteria-kriteria khusus," kata Direktur Pengawasan BEJ, Sihol Siagian, Jumat (13/8/2004).Menurut Sihol, BEJ memang tidak memberitahukan ke-14 saham kepada investor, tapi khusus kepada anggota bursa (AB). Pasalnya, AB bisa mengevaluasi dan melaukan penelitian terhadap emiten tersebut sehingga bisa memberi rekomendasi kepada investornya.Imbauan untuk mewaspadai ke-14 emiten itu juga dilakukan terutama untuk melindungi investor, karena kalau investor masih terus melakukan transaksi, bisa mengakibatkan kerugian yang besar.Ditegaskan Sihol, pada dasarnya informasi yang disampaikan kepada AB dalam rangka kehati-hatian, karena BEJ menilai pergerakan beberapa emiten itu cukup signifikan. Bahkan ada yang kenaikkan harga mencapai 60-100 persen. Namun saham yang diwaspadai tidak hanya yang mengalami kenaikan harga tidak wajar, tapi juga penurunan harga yang signifikan, meski tidak ada alasan fundamental yang kuat.Sebelum menyampaikan imbauan kepada AB, dikatakan Sihol, BEJ melakukan analisa kinerja emiten bersangkutan seperti laporan keuangan terakhir, apakah ada corporate action serta berita-berita penting seputar emiten bersangkutan.Keempatbelas saham yang patut diwaspadai itu masing-masing PT Hanson Industri Utama Tbk (MYRX), PT Unit Capital Indonesia Tbk (UNIT), PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK), PT Hortust Danavest Tbk (HADE), PT Daeyu Orchid Indonesia Tbk (DOID), PT Suba Indah Tbk (SUBA).Kemudian, PT Kridaperdana Indahgraha Tbk (KPIG), PT Jaka Artha Graha Tbk (JAKA), PT Karka Yasa Profilia Tbk (KARK), PT Sanex Qianjiang Motor International Tbk (SQMI), PT Artha Pacific Securities Tbk (APIC), PT Central Korporindo Internasional Tbk (CNKO), PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk (CKRA) dan PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN). (ani/)

Hide Ads