Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG ambles 43,553 poin (1,08%) ke level 4.002,091 akibat situasi pasar global yang semakin mengkhawatirkan. Investor tak mau ambil risiko sehingga langsung melepas saham.
Aksi jual masif terjadi di seluruh lapisan saham dan sektor, membuat indeks sama sekali tak menyentuh zona hijau. Posisi terendah yang pernah disinggahi indeks ada di level 3.937,042.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Investor panik karena tak ada kabar positif dari dunia luar, hanya berita negatif seputar gejolak politik dan ekonomi Eropa. Sentimen tersebut memicu investor mengamankan portofolio dengan melepas saham.
Seluruh indeks sektoral di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) jatuh ke zona merah. Koreksi dipimpin oleh sektor tambang yang jatuh lebih dari 3%.
Baik investor lokal maupun asing, semuanya ingin keluar sementara dari pasar sampai situasi lebih kondusif. Hingga siang ini asing sudah melakukan jual bersih dengan nilai yang signifikan.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 58.884 kali pada volume 3,39 juta lot saham senilai Rp 2,41 triliun. Sebanyak 20 saham naik, sisanya 285 saham turun, dan 26 saham stagnan.
Bursa-bursa di regional sama sekali tak berkutik dihajar sentimen krisis utang Eropa, seluruhnya masih kompak terjebak di teritori negatif. Bursa saham Hong Kong memimpin koreksi dengan jatuh lebih dari 2,5%.
Berikut situasi di bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai melemah 10,56 poin (0,44%) ke level 2.364,28. Â
- Indeks Hang Seng terjun bebas 528,74 poin (2,66%) ke level 19.365,57. Â
- Indeks Nikkei 225 ambles 91,35 poin (1,03%) ke level 8.809,39. Â
- Indeks Straits Times anjlok 36,68 poin (1,28%) ke level 2.840,02. Â
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.850 ke Rp 57.150, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.400 ke Rp 53.100, Mayora (MYOR) turun Rp 1.200 ke Rp 20.100, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 800 ke Rp 67.150.
(ang/dnl)