Seperti dikutip dari keterangan tertulis perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/6/2012), masih bergejolaknya nilai tukar mata uang dunia juga menjadi alasan pembatalan aksi korporasi tersebut.
Sebelumnya, perseroan berencana menerbitkan 1,35 miliar lembar saham baru atau setara dengan 37,5% dari total modal disetor ke pasar. Harga per lembar saham dipatok Rp 115.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya berpotensi mengalami dilusi hingga 37,5%. PT Andalan Artha Advisindo (AAA) Sekuritas akan berperan sebagai pembeli siaga.
(ang/dnl)











































