“Hampir 99 persen produk dikirim ke pasar luar negeri. Antara lain Cina, Korea dan Thailand. Kita ingin pasar dalam negeri menyerap lebih banyak,” kata Direktur Toba Bara Sejahtera Pandu S Sjahrir kepada wartawan di Medan, Selasa (26/6/2012).
Pandu mengakui pasar di dalam negeri tidak terlalu stabil dalam penyerapan batubara. Sering kali angka kebutuhan dalam negeri juga dikoreksi. Kepastian tentang kebutuhan dalam negeri hanya bisa diketahui setelah akhir tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perseroan ini telah melakukan penawaran umum perdana dengan melepas 317.966.500 lembar atau setara 15% dari total saham yang dicatatkan. Sebagai perusahaan penjamin pelaksana emisi, ditunjuklah PT Mandiri Sekuritas, PT Morgan Stanley Asia Indonesia dan PT CLSA Indonesia.
Hasil penjualan saham perdana, kata Pandu, akan digunakan untuk membayar fasilitas pinjaman kepada BNP Paribas, kemudian membiayai kegiatan pertambangan dan untuk akuisisi konsesi pertambangan atau membiayai modal kerja atau mendanai kegiatan eksplorasi pada konsesi perseroan tersebut.
Toba Bara berharap ada investor dari Sumatera Utara yang meminati saham perseroan itu, namun tidak membuat target dan tidak bisa memastikan berapa jumlah saham yang akan terjual.
“Sekarang ini, kami hanya mensosialisasikan dahulu tentang perseroan ini melalui kegiatan bisnis gathering yang akan dilaksanakan malam ini. Berapa jumlah saham yang akan terjual untuk investor Sumut, kami tidak bisa memastikan," tandasnya.
(rul/nia)