Indocement Siapkan Rp 13 Triliun Bangun 3 Pabrik Baru

Indocement Siapkan Rp 13 Triliun Bangun 3 Pabrik Baru

- detikFinance
Jumat, 27 Jul 2012 13:06 WIB
Mataram - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membangun tiga pabrik baru, menyambut pertumbuhan permintaan semen untuk pasar domestik. Dana yang dibutuhkan mencapai Rp 13 triliun.

Dalam empat tahun mendatang, kapasitas produksi Indocement akan melonjak hingga 28 juta ton setahun, dari 18,6 juta ton saat ini.

"Perusahaan saat ini telah memulai tahapan pembangunan tiga pabrik baru, untuk menambah kapasitas produksi, karena kami percaya permintaan pasar domistik akan terus menguat," kata Sahat Panggabean, Corporate Secretary INTP di Mataram, Jumat (27/7/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga pabrik baru itu akan dibangun masing-masing di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, di Pati, Jawa Tengah, dan satu pabrik di luar Pulau Jawa.

Pabrik baru di Citeureup saat ini sudah memasuki tahapan paparan publik di Jawa Barat, dan dijadwalkan mulai konstruksi tahun ini.

Pabrik baru ini akan memiliki kapasitas produksi hingga 4,4 juta ton setahun. Pabrik itu akan melengkapi sembilan pabrik yang sudah berproduksi di lokasi yang sama.

Dua pabrik baru lainnya saat ini sedang tahapan studi kelayakan, dan setidaknya sudah mulai berproduksi pada 2016, dengan kapasitas masing-masing 2,5 juta ton setahun.

Untuk membangun tiga pabrik ini, Indocement menyiapkan investasi US$ 1,5 miliar atau setara Rp 13,5 triliun.

"Dengan begitu pada 2016, kapasitas produksi kami akan bertambah 9,4 juta ton setahun dari posisi saat ini. Secara keseluruhan produksi kami saat itu bisa menjadi 28 juta ton setahun," kata Sahat.

Dalam satu bulan terakhir, permintaan semen pasar domestik kata dia secara nasional naik rata-rata 33,01%. Penjualan Indocement sendiri naik hingga 22 %. Sebanyak 70% pasokan, untuk memenuhi kebutuhan pembangunan perumahan, dengan pasar terbesar di Pulau Jawa.

"Sejumlah pabrik utama semen saat ini sudah kehabisan kapasitas produksi, karena tingginya permintaan itu. Tapi, kami masih memiliki kapasitas produksi sehingga bisa memenuhi lonjakan permintaan itu," kata Sahat.

Di Pulau Lombok sendiri, Indocement menguasai 65% pasar semen. Hingga Juli 2012, penjualan Indocement di Lombok telah mencapai 120 ribu ton. Seperti tahun-tahun sebelumnya, permintaan akan terus meningkat hingga penghujung tahun.

"Dibanding tahun lalu, ada lonjakan permintaan hingga 12 persen di Lombok," kata Sahat.

Kendati permintaan terus melonjak, Indocement memperkirakan, secara nasional, harga semen akan naik maksimal 6 % hingga akhir 2012. Untuk distribusi di Lombok, kepada agen, distributor melepas harga maksimal Rp 57,5 ribu per sak, ukuran 50 kg.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads