Sekretaris Perusahaan SMMT, Chrismasari Dewi Sudomo menerangkan, divestasi bisnis restoran dan waralaba ini tengah berjalan dan selesai pada September 2012.
"Setelah proses divestasi selesai, SMMT berencana menjajaki beberapa peluang bisnis yang terkait dengan bidang usaha pertambangan batubara, termasuk namun tidak terbtas pada konsultasi manajemen, perdagangan batubara, sewa alat berat dan jasa penunjang pertambangan lainnya, serta pengelolaan jalan dan pelabuhan," dalam keterangannya kepada detikFinance seperti dikutip, Rabu (5/9/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepemilikan atas entitas anak usaha ini tertuang dalam keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI tertanggal 3 dan 6 Agustus 2012, tentang persetujuan anggaran dasar Rajawali Resources dan perubahan data Nagamas.
Efek pendapatan dari IPC dan Triaryani akan terlihat pada laporan keuangan 31 Agustus 2012. "Adapun proses tutup buku dan penyusunan laporan keuangan konsolidasian SMMT per 31 Agustus 2012 saat ini sedang berlangsung, termasuk pencatatan hasil operasi IPC berdasarkan metode ekuitas dan konsolidasian laporan keuangan Triaryani," tambahnya.
Selanjutnya, perseroan akan berdiskusi dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), karena IPC sebagian sahamnya dimiliki oleh BUMN batubara tersebut. "SMMT akan memberikan dukungan atas proses pengembangan tambang Triaryani yang diharapkan mulai berproduksi 2013, dan dengan demikian secara konsolidasi akan memberikan kontribusi pendaptan bagi SMMT," ucapnya.
(wep/ang)