Pasar merespons positif saham Apple dan tutup pada posisi US$ 682,98 (Rp 6,14 juta) per lembar atau naik 1,97% dari posisi hari sebelumnya. Pekan lalu saham AAPL ini masih berada di posisi US$ 677,04 dan sempat turun ke level terendah sepekan terakhir di US$ 647,36. Namun usai New iPhone 5 dirilis, saham perusahaan kembali menanjak.
Brian White dari Topeka Capital Markets bahkan merekomendasikan beli saham AAPL karena posisi yang cukup kuat. "Kami percaya dengan Apple dengan iPhone 5, dengan desain yang sepenuhnya beda (dari generasi terdahulu)," kata White seperti dikutip dari AFP, Jumat (14/9/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Google Android dan Apple iOS sangat kuat dengan memegang pangsa pasar mobile device 98%. Merek-merek lain seperti Nokia, Microsoft dan Research in Motion pembesut BlackBerry harus berebut di tempat ke tiga meski hanya menyisakan 2% presentase pasar," ujar Chowdhry.
Ini menjadi bukti produk Apple dan Google lahir dari inovasi tinggi dan mampu meninggalkan pesaingnya.
Banyak analis merekomendasikan saham AAPL pada periode mendatang. Analis asal Sterne Agee, Shaw Wu menegaskan, iPhone 5 menjadi kelanjutan produk-produk unggulan perusahaan yang dipimpin Tim Cook ini.
iPhone 5 dinilai memiliki desain elegan. Bobot iPhone terbaru ini lebih ringan 20% dari seri 4S. Mengusung layar 4 inch berteknologi dengan Retina Display iPhone 5 dibekali resolusi layar 1136 x 640 pixel 326pi.
Dengan pengiriman perdana pada 21 September ke Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, Australia, Hong Kong, Singapura dan Jepang, analis menduga stok akan terbatas di triwulan IV-2012. Hingga akhir tahun iPhone 5 akan dinikmati konsumer di 100 negara.
(wep/dru)