Samin Tan: Hubungan Saya dan Bakrie Baik-Baik Saja

Samin Tan: Hubungan Saya dan Bakrie Baik-Baik Saja

- detikFinance
Senin, 01 Okt 2012 18:17 WIB
Jakarta - Pemilik PT Borneo Lumbung Energy Tbk (BORN), Samin Tan menyatakan hubungannya dengan keluarga Bakrie baik-baik saja dan tidak berubah. Menurutnya, kabar yang mengatakan bahwa dirinya pecah kongsi dengan grup Bakrie hanyalah rumor.

"Hubungan kami (dengan keluarga Bakrie) baik-baik saja dan tidak ada yang berubah. Tidak benar kami pecah kongsi,” ujar Samin Tan saat dihubungi wartawan, Senin (01/10/2012).

Kabar retaknya hubungan antara Samin Tan dengan keluarga Bakrie bermula dari kisruh Bumi Plc yang mendadak mengeluarkan pengumuman rencana investigasi internal PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada 24 September 2012.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media ramai membicarakan asal muasal kisruh Bumi Plc versus BUMI tersebut. Sebagian mengatakan, publikasi besar-besaran rencana investigasi internal tersebut, merupakan upaya Nathaniel Rothschild untuk menurunkan harga saham Bumi Plc di London dan BUMI di Jakarta.

Sasarannya, mendorong persepsi sentimen negatif BUMI ke level terendah, kemudian mengajukan rencana penjualan seluruh kepemilikan Bumi Plc di BUMI sebesar 29%.

Pekan lalu, Bumi Plc memang mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan tengah mengkaji penjualan 29% saham BUMI milik Bumi Plc karena alasan beban utang. Sejumlah analis menilai, rencana penjualan BUMI di tengah sentimen negatif merupakan sebuah langkah tidak wajar.

Sebab, dengan sentimen negatif dan penurunan harga BUMI yang cukup dalam akibat rencana investigasi tersebut, tentu membuat Bumi Plc tidak akan mendapatkan harga jual yang bagus dalam rencana penjualan BUMI.

“Alasan Nat Rothschild mendorong publikasi sentimen negatif itu adalah untuk mendorong harga saham Bumi Plc dan BUMI ke titik terendah. Dengan demikian, Nat mendapatkan 2 bargaining position yang kuat. Pertama, Nat bisa membeli BUMI melalui perusahaannya yang lain di harga murah. Kedua, mendesak Samin Tan bergabung dengan Nat untuk mendesak penjualan saham BUMI milik Bumi Plc,” ujar seorang eksekutif di lantai bursa.

Eksekutif tersebut menjelaskan, saat ini pemegang saham Bumi Plc sebagai berikut :

  • Bakrie Brothers (BNBR) 23,8%.
  • Recapital 9,8%.
  • Samin Tan (BORN) 23,8%.
  • Nat Rothschild 11%.
  • Publik 31,6%.
 
Eksekutif itu menjelaskan, bahwa pada dasarnya grup Bakrie (BNBR) dan Recapital satu suara, sehingga memiliki kekuatan dalam RUPS Bumi Plc sebesar 33,6%.

“Jika Nat berhasil menggandeng Samin Tan, maka duet Nat dan Samin Tan akan memperoleh suara sebesar 34,8% dalam RUPS Bumi Plc, sehingga upaya Nat menggolkan penjualan BUMI dari Bumi Plc untuk dipindahtangankan ke perusahaannya yang lain bisa berhasil,” ungkap sumber tersebut.

Menurutnya, Samin Tan memang sempat galau dan mempertimbangkan tawaran Nat. Apalagi, penurunan saham Bumi Plc dan BUMI yang begitu tajam telah memangkas investasi Samin Tan di Bumi Plc dari sebesar US$ 1 miliar menjadi US$ 140 juta saja.

“Namun kelihatannya Samin Tan membatalkan niatnya bergabung bersama Nat,” jelas Eksekutif tersebut.

Komisaris BUMI Nalinkant Rathod ketika dikonfirmasi juga mengatakan bahwa hubungan antara grup Bakrie dengan Samin Tan baik-baik saja.

“Kami ini orang Timur. Kami memandang bahwa hubungan pertemanan jauh lebih penting ketimbang uang. Grup Bakrie dengan Samin Tan telah berkawan selama lebih dari satu dekade, kabar pecah kongsi itu hanyalah kabar miring saja,” jelas Nalinkant.

Sementara mengenai dugaan rencana Hostile Takeover BUMI oleh Nat Rothschild, pengamat Ekonomi Universitas Pancasila Agus S Irfani menduga ada permainan dari Bumi Plc sendiri untuk mendapatkan saham BUMI di harga rendah.

“Logikanya begini, kalau pemilik perusahaan melihat adanya penyelewengan, umumnya dilakukan peneguran secara tertutup, karena memang selayaknya pemilik menjaga citra perusahaannya. Dalam kasus ini, kenapa malah di-blow up ke publik melalui media massa? Saya mencurigai ada permainan Bumi Plc sendiri disini, untuk menurunkan harga saham BUMI lalu membelinya dari bawah,” jelas Agus saat dihubungi.

Menurut Agus, kemunduran CEO Bumi Plc Ari Saptari Hudaya menunjukkan bahwa benar sedang terjadi perselisihan kembali antara kelompok usaha Bakrie dengan Rothschild di Bumi Plc. “Ini mengingatkan kita Nathaniel Rothschild, pendiri Bumi Plc, sempat berupaya take over posisi CEO beberapa waktu lalu. Rothschild ingin mendepak orang-orang Bakrie dari Bumi Plc,” papar Agus.

Sayangnya, mantan Presiden Direktur Bumi Plc Ari Saptari Hudaya menolak berkomentar ketika dikonfirmasi. “Saya sudah bukan direksi Bumi Plc, bukan wewenang saya menjawab pertanyaan itu,” ujar Ari.

Selama periode 19 – 24 September 2012, harga saham Bumi Plc anjlok tajam 30,53% dari 282 pence menjadi 195,9 pence. Penurunan tajam ini jauh lebih besar dari penurunan harga-harga saham serupa di bursa London. Saham Xstrata, Rio Tinto, Anglo American dan Glencore, masing-masing hanya turun 5,37%, 3,82%, 4,72% dan 3,02% pada periode yang sama.

“Kelihatannya isu ini dihembuskan untuk mendapatkan harga murah. Itu terlihat dari pemberitaan terkini dari Bumi Plc yang berencana menjual kepemilikannya di BUMI,” jelas Agus.

(wep/ang)

Hide Ads