Dikutip dari AFP, Rabu (3/10/2012), beberapa saksi melihat pemberantasan money changer ilegal oleh polisi Iran. Memang selama ini terdapat beberapa penawar jasa penukaran uang asing di jalan-jalan sekitar Tehran. Para pemberi jasa penukaran uang ini biasa membeli dan menukar dolar AS dalam jumlah kecil. Mereka pun ditangkap, kata beberapa saksi.
Pemberantasan dilakukan oleh pihak keamanan Iran agar jasa money changer hanya dipegang oleh pihak pemegang lisensi resmi saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Industri, Pertambangan, dan Perdagangan Iran Mehdi Ghazafari menyatakan, pemerintah Iran berharap otoritas keamanan bisa mencari penyebab kejatuhan rial yang tidak wajar ini.
"Kami mempunyai harapan besar bahwa otoritas keamanan bisa mengontrol dan mencari penyebab gangguan di pasar uang ini. Para broker di pasar juga berharap adanya peningkatan harga agar lebih menguntungkan. Tidak ada yang bisa mengontrok broker-broker itu," kata Ghazafari.
Sebelumnya, seorang pejabat dari AS menyatakan, penurunan nilai mata uang Iran ini adalah hasil kesuksesan dari sanksi internasional yang dilakukan AS akibat penolakan terhadap program nuklir di Iran. "Ini memperlihatkan kesuksesan tekanan internasional yang kami kepada ekonomi Iran," ujar pejabat tersebut.
Pada Senin lalu, nilai mata uang Iran rial turun menjadi 34.700 per dolar AS, dari sebelumnya hanya 29.600 per dolar AS.
Akibat gejolak ini, para pelaku pasar uang di Teheran menyatakan penurunan rial ini akan lebih dalam, bahkan mencapai 38.000-40.000 per dolar AS. Para pelaku pasar uang enggan diwawancara karena isu politik yang sensitif di Iran.
Pemerintah Iran memang menyalahkan spekulator menjadi biang kerok jatuhnya nilai mata uang tersebut. Bahkan ada pelaku pasar gelap yang mencoba menjatuhkan nilai mata uang Iran.
Selama ini memang AS dan Eropa tengah kompak memberi sanksi kepada Iran dengan mengembargo minyak dari Iran akibat program nuklir yang dilakukan Iran. Selain itu, AS juga mempengaruhi negara-negara lain untuk melakukan embargo minyak Iran, jika tidak mau, maka negara yang masih melakukan perdagangan minyak dengan Iran bakal dikucilkan.
(dnl/ang)