Koreksi ini merupakan yang terbesar dalam empat tahun terakhir, atau saat krisisi ekonomi global terjadi di 2008 silam. Koreksi ini dipicu oleh prediksi yang dilakukan oleh salah satu sekuritas terkemuka yang menyatakan bahwa pangsa pasar produsen iPad itu semakin tergerus oleh kompetitornya, Android milik Google Inc terus berkembang dengan cara menggaet berbagai perusahaan lain.
Dalam 10 pekan terakhir ini, saham Apple sudah terus-terusan terkena koreksi. Bahkan, saham perusahaan yang didirikan Steve Jobs ini sudah jatuh 24% dari posisi tertingginya September lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis dari sekuritas terkemuka itu menilai pangsa pasar Apple bisa terus turun dalam beberapa tahun ke depan. Apalagi produk terbarunya, iPad Mini, dinilai akan kalah bersiang dalam jumlah penjualan melawan Kindle Fire milik Amazon dan Surcafe milik Microsoft Corp yang jauh lebih murah.
Apalagi, dominasi iPad pun mulai meredup gara-gara lini tablet Galaxy keluaran Samsung asal Korea Selatan.
"Ini bukanlah tren jangka pendek. Ini adalah ujian terhadap manajemen Apple, bagaimana mereka bisa bertahan tanpa Steve Jobs," kata Brian Battle, Direktur Perdagangan Performance Trust Capital Partners di Chicago dikutip dari Toronto Sun, Kamis (6/12/2012).
Ia menilai, iPad Mini yang baru saja dirilis Apple adalah sebuah inovasi yang tidak penting karena hanya membuat versi cilik dari iPad yang sebelumnya sudah pernah berjaya.
"Mereka perlu produk yang benar-benar baru dan bisa memesona pelanggan. Tanpa itu, kepercayaan diri perusahaan akan terus menurun," tambahnya.
Berdasarkan data riset International Data Corp, pangsa pasar komputer tablet Apple terus berkurang. Akhir tahun ini diprediksi pangsa pasarnya turun menjadi 53,8% dari sebelumnya 56,3% di in 2011. Sementara tablet Android akan naik menjadi 42,7% dari sebelumnya 39,8%.
Selain itu, kekhawatiran naiknya pajak dividen dan pajak penghasilan tahun depan, yang masuk dalam paket 'jurang fiskal' Presiden AS Barack Obama, juga memicu turunnya saham Apple. Meski demikian, dari awal 2012 hingga kemarin, saham Apple masih naik 33%.
(ang/dnl)