Telkom yang masuk sebagai peserta tender ini, harus bersaing ketat dengan perusahaan telekomunikasi dunia seperti Airtel (India), Singapore Telecommunications (SingTel/Singapura), Axiata (Malaysia) dan Telenor (Norwegia).
Direktur Utama Telkom Arief Yahya, menjelaskan pihaknya telah melengkapi dan memasukkan berkas tender untuk proyek telekomunikasi senilai US$ 2 miliar atau Rp 19 triliun itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk tender, emiten bursa berkode TLKM ini mengaku, telah mengalokasikan dana khusus guna mendukung pendanaan proyek. Setelah pemenang tender diumumkan pada 27 April 2013, andaikata TLKM sebagai pemenang, Arief menegaskan Telkom siap mengekusi proyek dengan menggelontorkan dana US$ 1 miliar setiap tahunnya selama 2 tahun.
Arief membantah, Telkom terlambat menyerahkan dokumen tender seperti ramai diberitakan. "Kita enggak terlambat, karena terakhir menyerahkan dokumen pada tanggal 4 April," tambahnya.
TLKM masuk ke Myanmar, karena potensi pasar dan layanan telekomunikasi seperti seluler dan internet di Myanmar sungguh sangat besar. Apalagi pasca terpilihnya presiden baru Myanmar pada 2011 lalu.
(feb/ang)











































