Pabrik Baja Krakatau-Posco Senilai Rp 23 Triliun Selesai di Akhir 2013

Pabrik Baja Krakatau-Posco Senilai Rp 23 Triliun Selesai di Akhir 2013

- detikFinance
Selasa, 07 Mei 2013 09:31 WIB
Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menargetkan pembangunan pabrik baja PT Krakatau-Posco, tahap pertama bisa dirampungkan di akhir tahun 2013 ini. Hingga saat ini pabrik baja tersebut telah selesai 85% dikerjakan.

Direktur Utama KRAS Irvan Kamal Hakim menyatakan, perusahaan joint venture antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dengan Pohang Iron & Steel Company (Posco) tersebut dapat beroperasi secara komersial pada 2014.

"Saat ini, progress pembangunan pabrik baja tahap pertama KS-Posco telah mencapai 85%. Kami optimistis pabrik dapat selesai pada kuartal keempat 2013, dan siap beroperasi awal tahun depan," kata Irvan dalam siaran persnya, Selasa (7/5/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pabrik baru tersebut akan memproduksi bahan baku baja berupa pelat dan slab untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri. Mulai dari kebutuhan industri galangan kapal, konstruksi dan manufaktur domestik, sekaligus memasok kebutuhan KS yang saat ini sedang melaksanakan proyek peningkatan kapasitas pabrik Hot Strip Mill (HSM).

Pabrik baja PT Krakatau Posco tahap pertama akan memiliki kapasitas produksi sebesar 3 juta ton per tahun. Kapasitas sebesar itu akan ditingkatkan lagi menjadi 6 juta ton per tahun, setelah selesainya pembangunan pabrik tahap kedua. Jumlah kapasitas tersebut dua kali dari total kapasitas produksi Krakatau Steel saat ini.

"Kami berharap pengoperasian pabrik baru ini mampu mengantisipasi lonjakan kebutuhan baja khususnya di pasar domestik yang diperkirakan tumbuh 8%-9% per tahun dari tahun lalu yang mencapai 10,4 juta ton," ujar Irvan.

Irvan mengatakan, pengoperasian Krakatau Posco dapat menekan biaya inventory dan modal kerja KS, karena dapat mengurangi kebutuhan slab impor sebagai bahan baku Hot Rolled Coil (HRC). HRC merupakan produk baja yang saat ini menjadi sumber pendapatan utama perseroan.

Lebih lanjut, Irvan menyebutkan total biaya investasi pembangunan pabrik baja PT Krakatau Posco mencapai US$ 2,7 miliar atau sekitar Rp 23,94 triliun, dengan komposisi kepemilikan saham 30% dimiliki KS dan Posco menguasai 70% saham. Berdasarkan kesepakatan bersama, KS memiliki opsi untuk meningkatkan porsi kepemilikan di PT KS-Posco mencapai 45%.

Penyelesaian proyek tahap I tersebut juga akan dibarengi dengan rampungnya pembangunan berbagai fasilitas pendukung yang dikelola anak perusahaan KS, seperti penyediaan air dan pelabuhan. PT Krakatau Tirta Industri telah menyelesaikan perluasan waduk yang mampu memasok kebutuhan air KS-Posco pada saat operasi. Begitupula PT Krakatau Bandar Samudera, tengah mengembangkan fasilitas kepelabuhanan guna mendukung aktifitas bongkar-muat bahan baku dan produk dari Krakatau Posco.

Irvan menambahkan, selain pabrik baja, KS dan Posco juga bermitra dalam membangun PT Krakatau Posco Chemtech Calcination (pabrik kapur) dengan kapasitas produksi 620.500 ton per tahun dan PT Krakatau Posco Power dengan kapasitas 200 megawatt. Keduanya akan dibangun dalam dua tahap dan tahap I juga dijadwalkan selesai akhir tahun ini.

"Tahun ini adalah tahun yang penuh tantangan bagi kami untuk menyelesaikan proyek-proyek di anak perusahaan dan proyek kemitraan strategis guna mendukung pertumbuhan bisnis PT Krakatau Steel," ujar Irvan.

(dru/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads