Pada pembukaan perdagangan, Kamis (12/9/2013) saham ini sempat menyentuh level tertinggi di angka Rp 9500 dan level terendahnya di posisi Rp 9.050. Sahamnya ditransaksikan sebanyak 26 kali dengan volume 1200 lot dan nilai transaksi mencapai Rp 9 miliar.
"Kita harus terus membuktikan kinerja kita dan transparansi kita. Ini komitmen kita untuk terus melakukan transformasi kesehatan di Indonesia dan untuk meningkatkan standar kesehatan di Indonesia. Penanaman dana asing ke Siloam Indonesia merupakan bukti meskipun saat ini sedang krisis," kata Direktur Clinical Governance Siloam Hopsital Group Grace Frelita saat pencatatan saham perdananya, di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan, dana hasil penawaran perdana saham sekitar 52,5% digunakan untuk pembiayaan investasi terkait dengan pengadaaan peralatan medis dan pembangunan atau renovasi rumah sakit dalam waktu 2013-2015.
Sementara sisa dana hasil penawaran perdana saham juga digunakan untuk membayar dana yang diperoleh Perseroan dari PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) terkait dengan belanja modal sekitar 27,5%.β¬
Tercatat, pendapatan perseroan naik menjadi Rp 789,5 miliar hingga April 2013 dari periode April 2012 sebesar Rp 534,5 miliar. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hanya sebesar Rp 19,4 miliar dibandingkan periode April 2012 sebesar Rp 27,2 miliar.
Siloam merupakan emiten ke-25 yang melantai di bursa tahun ini setelah PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM), PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Dyandra Media International Tbk (DYAN), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk(ANJT), PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Apexindo Pratama Duta (APEX) (relisting), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Nusa Raya Cipta (NRCA), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII), PT Victoria Investama Tbk (VICO), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dan PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD), PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT), PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA), dan PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS). Emiten ini masuk sebagai emiten ke-480 di BEI.
(drk/ang)