Laba Bukit Asam Anjlok 45%, Jadi Hanya Rp 1,24 Triliun

Laba Bukit Asam Anjlok 45%, Jadi Hanya Rp 1,24 Triliun

- detikFinance
Rabu, 30 Okt 2013 16:57 WIB
Surabaya - PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat laba bersih Rp 1,24 triliun di akhir September 2013. Laba ini anjlok 42% dibandingkan posisi periode yang sama tahun lalu Rp 2,2 triliun.

Sementara pendapatan alias omzet perseroan dibukukan sebesar Rp 8,12 triliun di triwulan III-2013, turun dari posisi tahun lalu pada periode yang sama Rp 8,72 triliun.

"Masing-masing dari penjualan ekspor sebesar Rp 4,46 triliun dan penjualan domestik sebesar Rp 3,64 triliun," ujar Direktur Keuangan Bukit Asam Ach Sudarto saat jumpa pers bersama Direktur Utama Milawarma di sela acara Investor Summit and Capital Market Expo di Grand City Surabaya, Rabu (30/10/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menerangkan, penjualan batubara perseroan mencapai 13,24 juta ton selama 9 bulan di 2013. Penjualan tersebut mengalami kenaikan sekitar 17% dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu yakni 11,36 juta ton.

"Angka penjualan tersebut dari sisi ekspor mengalami kenaikan 36% atau 7,02 juta ton dibandingkan dengan tahun lalu periode sama sebesar 5,15 juta ton. Sekitar 6,22 ton sisanya untuk permintaan domestik," terangnya.

Negara tujuan ekspor produk PTBA yakni Taiwan dengan volume 17%, India 14%, China 9%, Malaysia 8%, Jepang 3%, dan Vietnam 2%.

"Penjualan untuk domestik naik tipis 1% dibandingkan dengan tahun lalu periode sama," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bukit Asam Milawarma mengatakan, prestasi yang diraih PTBA dalam mengendalikan kinerja keuangannya merupakan hasil dari langkah-langkah strategis yang diambil perusahaan.

"Di antaranya memprioritaskan penjualan batubara kalori tinggi yang banyak diminati pasar ekspor," kata Milawarma.

Ia menambahkan, langkah strategis lainnya yakni meningkatkan efisiensi secara optimal di semua aspek, diantaranya memperpendek jarak angkut di lokasi tambang. Dan memprioritaskan penggunaan alat produksi yang menggunakan tenaga listrik melalui PLTU 3x10 MW milik sendiri di mulut tambang untuk meminimalkan pemakaian BBM.

(roi/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads