1. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)
|
|
Penyelenggara layanan telekomunikasi dengan brand Esia ini hanya mendapatkan pendapatan bersih sebesar Rp 1,596 triliun di triwulan ketiga 2013 atau turun 10% dibandingkan posisi sama tahun lalu Rp 1,779 triliun.
Meski demikian, Bakrie Telecom berhasil menekan beban usaha hingga periode September, sehingga berhasil mendapatkan laba usaha sebesar Rp 100,7 miliar dibandingkan rugi usaha periode sama tahun lalu sebesar Rp 329,55 miliar.
Pemicu naiknya kerugian selain turunnya pendapatan dari operator pengusung teknologi CDMA ini, tak lain karena beban keuangan yang mencapai Rp 534,879 miliar dan rugi kurs sebesar Rp 1,298 triliun.
2. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
|
|
Omzet perusahaan tercatat Rp 5,76 triliun di akhir September, bandingkan dengan posisi sebelumnya tahun lalu Rp 4,34 triliun. Laba meningkat tajam setelah perseroan menjual anak usahanya senilai Rp 1,63 triliun.
3. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
|
|
Selain laba, pendapatan perseroan juga turun dari akhir Desember 2012 sebesar Rp 27,6 triliun menjadi Rp 26,5 triliun di akhir September tahun ini. Anjloknya pendapatan dan laba diakibatkan turunnya produksi dan harga jual batubara.
Anak usahanya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), juga mengalami hal yang sama. Pendapatannya turun di akhir September 2013 secara tahunan, yaitu dari Rp 170 miliar menjadi hanya Rp 152 miliar.
Kerugiannya juga bengkak menjadi Rp 336 miliar selama sembilan bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 139 miliar.
4. PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR)
|
|
Kerugian ini sejalan dengan anjloknya pendapatan perseroan dari Rp 13,8 triliun di akhir September 2012 menjadi hanya Rp 2,9 triliun di akhir September tahun ini.
Halaman 2 dari 5











































