Roda Panggon Kaji Rencana Merger

Roda Panggon Kaji Rencana Merger

- detikFinance
Selasa, 23 Nov 2004 12:41 WIB
Jakarta - Manajemen perusahaan properti PT Roda Panggon Harapan Tbk (RODA) sedang mengkaji rencana merger perseroan dengan perusahaan satu grup lainnya yaitu PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk dan PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Kajian merger tersebut diharapkan selesai dalam enam bulan kedepan. Demikian diungkapkan oleh Richard Wiriahardja, Direktur Utama PT Roda Panggon Harapan Tbk dan PT Ristia Bintang Mahkotasejati dalam publik ekspose yang berlangsung di Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (23/11/2004). "Kita masih kaji apakah dengan merger perusahaan menjadi lebih baik atau tidak, karena perlu dipikirkan konsekuensinya. Kita masih melihat pengalaman Grup Lippo yang melakukan merger perusahaan propertinya tapi setelah merger sahamnya tetap tidur," kata Richard. Menurut Richard, masalah yang sangat besar dalam pelaksanaan merger adalah aspek perpajakan. Pasalnya dengan dilakukan merger akan banyak obyek yang dikenai pajak karena aset yang dimiliki perusahaan banyak sehingga beban yang dikeluarkan perusahaan meningkat. "Selain itu juga masalah mengurus perizinan lokasi yang harus dilakukan kalau merger ini agak sulit," katanya. Ketiga perusahaan properti ini menurut Richard, selama tiga tahun berturut-turut mengalami rugi bersih. Selama tiga tahun tersebut menurut Richard, praktis ketiga perusahaan tidak melakukan corporate action baru, dan mengandalkan aset yang sudah ada. Hal ini terjadi karena kondisi pasar properti khususnya pengembang perumahan menengah kebawah seperti bisnis utama ketiga perseroan ini selama tiga tahun terakhir ini tidak berkembang karena lemahnya daya beli masyarakat. "Meski secara umum properti meningkat tapi itu hanya terjadi pada shopping center dan apartemen bukan perumahan menengah kebawah," imbuhnya. Diperkirakan hingga akhir tahun 2004 ketiga perseroan masih akan mencatat rugi. Dimana per September 2004, PT Roda Panggon Harapan Tbk mencatat rugi Rp 606 juta, PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk mencatat rugi Rp 871 juta dan PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk mencatat rugi Rp 391 juta. Namun untuk tahun 2005, Richard optimis ketiga perusahaan sudah bisa mencatat laba bersih dan membagikan dividen. Pasalnya tahun depan, perseroan mulai akan membangun dan menjual kembali perumahan kelas menengah bawah. "Bagaimanapun pasar perumahan menengah ke bawah mencapai 800 ribu unit setiap tahun jadi cukup potensial," ujarnya. Ketiga perusahaan juga berencana akan ikut program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah jika sudah ada kejelasan. Selain itu juga akan mengembangkan rumah kelas menengah model vertikal atau keatas seperti rumah susun. (san/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads