PTPP Ajak Samsung Bikin Terminal Batu Bara Rp 2,4 Triliun

PTPP Ajak Samsung Bikin Terminal Batu Bara Rp 2,4 Triliun

- detikFinance
Senin, 24 Feb 2014 14:14 WIB
PTPP Ajak Samsung Bikin Terminal Batu Bara Rp 2,4 Triliun
Jakarta - PT PP Tbk (PTPP) menggandeng Samsung C&T Corporation bangun proyek Kutai Coal Terminal senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun. Terminal coal tersebut akan memproduksi batu bara sebesar 20 juta ton per tahun.

Direktur Teknik dan Pemasaran PTPP I Wayan karioka mengatakan, masa pelaksanaan proyek tersebut akan berlangsung selama 3 bulan. Dalam proyek investasi ini, Samsung bertindak sebagai contractor dan PTPP sebagai subcontractor.

Lingkup pekerjaan proyek tersebut antara lain room stock pile, overland conveyor (OLC) for transporting coal from ROM, port loading facilities to ship, unloading facilities for continuous barge unloader (CBU), dan Power Plant dengan kapasitas 2 x 10MW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terminal coal tersebut akan menghasilkan batu bara sebesar 20 juta ton per tahun," I Wayan Karioka dalam siaran persnya, Senin (24/2/2014).

Sebelumnya Perseroan pernah mengerjakan proyek sejenis, yaitu proyek pembangunan Line Conveyor di Cilegon, Banten senilai Rp 126 miliar dengan masa pelaksanaan proyek selama 7 bulan dan proyek Jetty Barge Loader & Conveyor Jembayan senilai Rp 167 miliar yang berlokasi di Kalimantan Timur.

Sampai dengan bulan Januari 2014, PTPP telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 930 miliar, antara lain Wang Residence Citicon di Jakarta senilai Rp 400 miliar, Sawangan Mall di Depok senilai Rp 290 miliar, Christian Center Nunukan di Kalimantan Utara, dan RSUD Balikpapan di Kalimantan Timur.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, PTPP menargetkan kontrak baru sebesar Rp 24 triliun di tahun 2014 atau 122,55% dari realisasi perolehan tahun 2013 sebesar Rp 19,58 triliun. Angka tersebut belum termasuk carry over tahun 2013 sebesar Rp 21,93 triliun.

Sebagai perusahaan terbuka, PTPP disamping masuk dalam indeks KOMPAS 100 saat ini juga masuk ke dalam indeks saham LQ45. Indeks saham LQ45 terdiri dari 45 saham perusahaan yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria yang sudah ditentukan dan direview setiap 6 (enam) bulan sekali.

Pada tahun 2014 ini, Perseroan menganggarkan belanja modal
(capital expenditure/capex) sebesar Rp 446 miliar jauh lebih tinggi dari realisasi tahun 2013 sebesar Rp 202 miliar. Sumber pendanaan capex berasal dari cadangan modal dan sisa dana IPO.

Aksi korporasi yang akan dilakukan dalam tahun ini, antara lain akuisisi perusahaan peralatan, yaitu PT Prima Jasa Aldodua yang bergerak di bidang peralatan berat, persiapan IPO PT PP Properti yang direncanakan masuk bursa pada tahun 2015, pengembangan organisasi operasi wilayah Indonesia Timur, dan penambahan pabrik pracetak milik PT PP Pracetak yang berlokasi di Sadang, Jawa Barat.

Pabrik pracetak tersebut akan mulai berproduksi pada triwulan III tahun ini. Dalam waktu dekat, akan diadakan ground breaking ceremony Grand Kamala Lagoon seluas 24 hektar, salah satu proyek properti PP yang berlokasi di Bekasi, dengan dimulainya pembangunan access bridge dari tol Jakarta - Cikampek bisa langsung menuju ke lokasi proyek properti tersebut.

(zul/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads