"Mengenai pemisahan, akan diselesaikan dalam bulan ini," kata Juru Bicara Grup Bakrie Chris Fong kepada detikFinance, Selasa (4/3/2014).
Transaksi pemisahan dengan Grup Bakrie ini telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Asia Resource pada 17 Desember 2013. Syaratnya, Bakrie harus menyetor dana tunai pembelian 29% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik Asia Resource senilai US$ 501 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melihat bahwa grup kami semakin kuat, dengan kemampuan untuk fokus pada pertumbuhan seluruh aset inti," jelasnya.
Selain membeli kembali saham BUMI, Grup Bakrie juga akan membeli saham di dua perusahaan lain. Namun saat ini fokus dulu kepada buyback saham BUMI.
Grup Bakrie juga akan membeli 30% saham Arutmin dari Tata Power Co Ltd, perusahaan listrik terbesar di India. Dengan nilai transaksi US$ 500 juta, Grup Bakrie akan menguasai 100% saham Arutmin.
Saat ini Grup Bakrie baru menguasai 70% saham Arutmin melalui BUMI. Transaksi tersebut ditargetkan rampung Mei 2014.
Selain itu, Grup Bakrie juga akan membeli 30% saham Mitratama Perkasa masih dari Tata Power dengan nilai transaksi sebesar US$ 120 juta. Saat ini, Tata Power menguasai saham Mitratama melalui anak usahanya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA). Transaksi tersebut dijadwalkan rampung April 2014.
(ang/ang)











































