Direktur Utama ANTM Tato Miraza mengatakan, penurunan tajam harga komoditas terutama emas membuat ANTM terkena dampak langsung.
"Dengan penurunan tajam harga komoditas, kinerja finansial ANTM yang merupakan price taker terkena dampak secara langsung. Kami telah mengambil kebijakan cash preservation serta refokus pada proyek pertumbuhan kunci agar kas perusahaan dapat digunakan seoptimal mungkin," kata Tato dalam siaran persnya yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (6/4/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski didera krisis perekonomian global saat ini, kami tetap optimis untuk dapat memberikan tingkat profitabilitas dan imbal hasil yang baik kepada pemegang saham," demikian Tato mengatakan lebih jauh.
Di tahun 2013, ANTM mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 11,3 triliun, naik 8% dibandingkan tahun 2012 seiring dengan peningkatan volume penjualan emas dan bijih nikel.
Tahun lalu, ANTM menjual 9.391 kg (301.928 oz) emas, naik 34% dibandingkan tahun 2012. Sementara volume penjualan bijih nikel sebesar 9.711.081 wet metric tons (wmt), naik 21% dibandingkan tahun 2012.
Tato juga menjelaskan, tahun lalu, ANTM berhasil menghemat Rp 115,5 miliar dari target Rp 98,9 miliar. ANTM juga tetap bersikap prudent di dalam belanja modal untuk keperluan proyek-proyek pengembangan, sehingga posisi keuangan perusahaan akan tetap solid.
(dru/dnl)











































