Saham King ditutup di level US$ 19 per lembar dibandingkan posisi awal di harga US$ 22,5 per lembar. King listing di bursa dengan kode emiten 'KING' dan punya kapitalisasi pasar hingga US$ 7,1 miliar atau sekitar Rp 71 triliun.
Saham King jadi yang paling aktif diperdagangkan di Bursa New York. Dana yang dihasilkan dari aksi korporasi ini mencapai US$ 574 juta (Rp 5,7 triliun).
"Sekali Anda punya game yang terkenal, akan susah untuk membuat penerusnya. Contohnya, ada berapa band yang bisa seperti The Beatles?" kata Roger Kay, analis dari Endpoint Technologies Associates seperti dikutip dari Reuters, Kamis (27/3/2014),
"Selain itu, ada banyak akuisisi dan IPO juga baru-baru ini sehingga investor punya banyak pilihan. Wajar saja jika ada salah satu yang tidak sesuai dengan harapan," ujarnya.
Candy Crush adalah game yang bisa diunduh gratis dan sudah dimainkan oleh lebih dari 500 juta orang di dunia sejak diluncurkan. Penjualan yang dilakukan di game ini adalah tambahan lain seperti nyawa dan waktu permainan.
Koreksi saham King ini juga menular ke saham-saham teknologi lainnya, seperti Facebook dan Zynga. Koreksi saham teknologi ini membuat Wall Street berakhir negatif.
(ang/dru)











































