Ada Rumor BTN Bakal Dijual, Ini Komentar Dirutnya

Ada Rumor BTN Bakal Dijual, Ini Komentar Dirutnya

- detikFinance
Selasa, 15 Apr 2014 18:10 WIB
Ada Rumor BTN Bakal Dijual, Ini Komentar Dirutnya
Jakarta -

Beredar kabar mayoritas saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bakal dijual ke salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain.

Rumor tersebut merupakan isu lama yang kembali mencuat ke publik. Apa respon Direktur Utama BTN Maryono atas rumor tersebut? Maryono mengatakan pemegang saham terbesar yakni Kementerian BUMN memang punya rencana besar terhadap keberlangsungan BTN. Namun Maryono tidak menjelaskan secara jelas rencana besar tersebut.

"Pastinya pemegang saham mempunyai suatu keinginan agar BTN lebih berkembang, lebih maju," tutur Maryono ketika ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (15/4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya terkait apakah BTN bakal diakusisi atau sahamnya diberikan ke bank BUMN lain, Maryono enggan berkomentar banyak.

"Tanyakan kepada pemerintah," sebutnya.

Saat ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian BUMN memiliki 60,14% saham BTN. Sisanya dipegang oleh investor publik.

Maryono mengakui BTN akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 Mei 2014 nanti. Maryono tidak membenarkan atau membantah akan terjadi perubahan kepemilikan BTN pada saat RUPSLB nanti.

"Mengenai pemindahan saham itu kewenangan pemegang saham. Manajemen fokus mengenai kinerja saja, karena itu inisiatif pemegang saham," sebutnya.

Saat dikonfirmasi, Menteri BUMN Dahlan Iskan enggan berkomentar banyak terkait rumor tersebut. "BTN sebetulnya tahu sedikit tapi nggak mau ngomong," kata Dahlan.

Rumor pembelian BTN oleh Bank Mandiri ini memang santer. Bahkan seorang pejabat di Kementerian BUMN mengiyakan rencana tersebut. Ini merupakan langkah privatisasi BTN.

"Dibeli Mandiri," kata seorang pejabat Kementerian BUMN kepada detikFinance.

Pemerintah bakal melepas 60,14% saham yang ada di BTN kepada Bank Mandiri. Untuk melakukan skema strategic sales, Kementerian BUMN selaku pemegang saham harus memperoleh restu komite privatisasi. Setelah memperoleh lambu hijau, selajutnya dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) sebagai landasan hukumnya.

"Ya seperti privatisasi," sebutnya.

Setelah skema perampingan atau right sizing, berupa pembelian BTN. Selanjutnya sumber tersebut menyebutkan, Mandiri berpotensi membeli PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). "Mudah-mudahan," jelasnya.

(feb/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads