IHSG Stagnan di Awal Pekan

IHSG Stagnan di Awal Pekan

- detikFinance
Senin, 05 Mei 2014 16:16 WIB
IHSG Stagnan di Awal Pekan
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berjalan datar di tengah maraknya sentimen negatif, seperti ekonomi Indonesia dan manufaktur Tiongkok yang melambat. Indeks ditutup naik tipis di zona hijau.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi menguat di posisi Rp 11.517 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.525 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 3,771 poin (0,08%) ke level 4.842,531. Indeks bergerak lesu membuka perdagangan awal pekan dengan hanya naik tipis 3 poin. Indeks konsolidasi di tengah aksi tunggu investor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski dibuka di jalur hijau, Indeks bergerak dalam rentang yang tidak terlalu lebar. Aksi beli selektif menahan Indeks positif tidak jatuh ke zona merah sebelum pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS).

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 0,489 poin (0,01%) ke level 4.839,249. Indeks bergerak dalam rentang yang tipis sejak pagi tadi. Sempat naik sebentar, indeks kembali menghentikan lajunya setelah keluar pengumuman pertumbuhan ekonomi RI.

Perekonomian Indonesia yang diukur dari produk domestik bruto (PDB) tumbuh 5,21% pada triwulan I-2014. Pertumbuhan ekonomi ini melambat jika dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu sebesar 6,02%.

Aksi jual langsung terjadi setelah pengumuman tersebut. Posisi tertinggi yang bisa dicapai indeks hari ini ada di level 4.856,337.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (5/5/2014), IHSG ditutup menguat tipis 3,743 poin (0,08%) ke level 4.842,503. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik tipis 1,359 poin (0,17%) ke level 817,154.

Indeks bertahan di teritori positif berkat aksi beli investor asing yang sore ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 307,56 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Aksi jual masih terjadi, terutama setelah pengumuman BPS tadi. Empat sektor masih melemah, yaitu aneka industri, konstruksi, finansial, dan perdagangan.

Perdagangan siang hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 169.653 kali pada volume 4,022 miliar lembar saham senilai Rp 3,851 triliun. Sebanyak 122 saham naik, 173 turun, dan 92 saham stagnan.

Bursa-bursa regional menutup perdagangan awal pekan dengan mixed cenderung melemah setelah data manufaktur Tiongkok kembali berkontraksi di bulan April, berturut-turut sejak awal tahun ini. Bursa saham Jepang hari ini masih tutup menyambut hari buruh.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:

  • Indeks Hang Seng anjlok 284,34 poin (1,28%) ke level 21.976,33.
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 1,00 poin (0,05%) ke level 2.027,35.
  • Indeks Straits Times berkurang 11,39 poin (0,35%) ke level 3.241,16.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 525 ke Rp 29.725, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 500 ke Rp 57.800, Century Textile (CNTX) naik Rp 500 ke Rp 9.000, dan Wilmar Cahaya (CEKA) naik Rp 340 ke Rp 1.930.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 37.000 ke Rp 1,09 juta, Graha Layar (BLTZ) turun Rp 305 ke Rp 2.995, Mandom (TCID) turun Rp 200 ke Rp 14.300, dan Sarana Tunas (SUPT) turun Rp 200 ke Rp 8.300.

(ang/hds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads