Pelaku Pasar Yakin Pilpres Berjalan Satu Putaran

Pelaku Pasar Yakin Pilpres Berjalan Satu Putaran

- detikFinance
Jumat, 16 Mei 2014 18:35 WIB
Pelaku Pasar Yakin Pilpres Berjalan Satu Putaran
Jakarta - Pada perdagangan terakhir pekan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat positif diikuti dengan penguatan laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pelaku pasar merespons mengerucutnya bursa Calon Presiden (Capres) menjadi dua pasangan kuat.

"Dikarenakan capres sudah mulai mengerucut jadi tinggal dua, Pak Jokowi dan Prabowo. Kalau calon cuma dua jadi pemilu hanya akan berlangsung satu ronde. Itu bikin pasar lebih kondusif," kata Senior Economist Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan kepada detikFinance, Jumat (16/5/2014).

Fauzi mengatakan, pelaku pasar pun turut menyambut positif pencalonan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Republik Indonesia (RI) dengan calon Wakil Presiden yang difavoritkan adalah Jusuf Kalla (JK).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Market melihatnya lebih cenderung ke Jokowi. Kenapa, karena sudah lihat rekam jejaknya. Sudah pas di hati pelaku pasar. Kalo untuk cawapres, dari semua calon itu yang paling cocok JK," tutur dia.

Alasan dukungan pelaku pasar kepada JK karena melihat pengalamannya yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden beberapa waktu lalu.

"Karena JK dianggap sebagai figur yang berpengalaman. Kasarnya, kalau nanti Jokowi kenapa-kenapa, JK bisa menggantikan fungsi pemimpin jadi negara tetep jalan. Orang kan sekarang melihat kalau wakil itu ya harus orang yang bisa gantiin presiden kalau presidennya berhalangan. Nah, figur yang sesuai dengan kriteria itu baru dimiliki oleh pak JK," tandasnya.

IHSG hari ini ditutup naik 0,8% menjadi 5031. Rupiah pun turut terimbas positif dan menguat cukup tinggi menjadi Rp 11.413 per dolar AS.

"Kalau mata uang lain seperti ringgit hari ini cenderung stagnan. Rupiah naik lebih tinggi dibanding tahun 2013, karena kan tahun lalu kita memang melemah lumayan dalam sampai 23%. Jadi tahun ini ada kenaikan keliatannya lebih tinggi dibanding yang lain," tuturnya.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads