Bursa saham Bangkok, Thailand, hari ini anjlok 1,44% setelah diumumkannya kudeta oleh Panglima Militer Thailand Jenderal Prayut Chan-O-Cha.
Sebelumnya indeks acuan di bursa Bangkok sudah sempat naik tipis 0,2% setelah ditutup sebelum pengumuman kudeta itu kemarin waktu setempat.
Manajer Investasi Invesco, Jalil Rasheed, mengatakan kudeta ini menjadi kejutan bagi investor yang selama ini mengira pihak militer tidak akan ikut campur dalam politik negeri gajah putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah mengalami krisis politik yang berkepanjang, bursa saham Thailand sudah tumbuh 8,2% sejak awal tahun ini. Bahkan sempat naik moderat pada perdagangan Senin sebelum darurat militer.
Penguatan di awal pekan itu terjadi meski pemerintah Thailand mengumumkan ekonominya tumbuh lebih rendah di triwulan pertama 2014. Ekonominya melambat karena ada penurunan di sektor pariwisata dan konsumer.
Seperti diketahui, militer Thailand kini mengambil alih kekuasaan negara di tengah berlangsungnya krisis politik berkepanjangan di negeri itu.
Kudeta militer ini diumumkan secara langsung oleh sang jenderal dalam pidatonya yang disiarkan stasiun televisi kemarin.
(ang/dnl)











































