Rapat yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB ini berlangsung alot. Dari seorang investor yang enggan disebutkan identitasnya kepada detikFinance menjelaskan bahwa dari 6 agenda saat ini rapat baru memasuki pembahasan agenda ke tiga.
"Lama banget, panas di dalem (terjadi debat). Padahal udah dari jam 11.00, tapi sekarang (jam 13.00) baru pembahasan agenda ketiga. Sudah begitu masih ada yang minta balik bahas agenda 1 dan 2 karena datangnya telat, jadi ada yang minta penjelasan lagi," ujar dia di sela RUPST yang digelar di Js Luwansa Hotel, Senin (23/6/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk undangan yang kedua ini, jumlah pemegang saham yang hadir dianggap sudah mencapai kuorum sehingga RUPST berhasil digelar? Dari daftar hadir yang tertera di meja pendaftaran, Jumlah daftar pemegang saham yang hadir adalah 33,99% dari total jumlah pemegang saham yang sah UNSP.
Sementara, menurut Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) target kuorum agar RUPST kedua ini bisa terselenggara adalah minimal 1/3 bagian atau 33,33%.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per akhir Maret 2014 jumlah saham beredar UNSP tercatat sebanyak 13,72 miliar saham. Sementara, dari angka 13,72 lembar saham tersebut, porsi kepemilikan di masyarakat adalah 11,30 lembar saham. Hal ini menjadikan masyarakat sebagai pemegang saham mayoritas, yaitu mencapai 82,5%.
Lalu, ada pula saham yang dimiliki masyarakat dalam bentuk Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) Syailendra Multi Strategi Fund II sebesar 1,42%,
Adapun pemegang saham lainnya adalah Credit Suisse AG Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd sebesar 3,13%, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG sebesar 3,06%. 2,04% oleh PT Danatama Captial Management, dan sebesar 1,76% dimiliki oleh JP Morgan Bank Luxembourg SA.
Saham sisanya juga tersebar pada sejumlah pemegang sahamain yakni Citibank New Yord S/A Dimensional Emerging Markets Value Fund sebesar 1,33%, PT Bakrie Kimia Investama sebesar 1,24%, DBS Bank Ltd SG-PB Clients sebesar 1,16%, dan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) 0,02%.
Dengan posisi kepemilikan oleh masyarakat sebagai mayoritas, menjadi alasan mengapa dalam RUPST UNSP ini sulit menggalang suara penuh dalam mencapai kesepakatan pemegang saham.
(ang/ang)











































