Menteri Keuangan Chatib Basri optimistis rupiah dapat menguat dan kembali ke fundamentalnya. Sebab, Presiden baru pasti akan terpilih, sehingga ketegangan politik yang dikhawatirkan pasar akan hilang secara perlahan.
"Tapi saya bilang ini temporer, satu pemilu kan pasti berakhir, dan presiden pasti terpilih. Saya nggak tahu siapa. Jadi nanti ketegangan politiknya akan hilang," ungkap Chatib di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (26/6/2014)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemenkeu perkirakan surplus walapun mungkin relatif kecil. Jadi isu itu bisa hilang," tukasnya.
Sementara itu, konflik yang terjadi di Irak sebagai pengaruh eksternal terhadap rupiah juga diperkirakan segera berakhir. Sehingga rupiah diharapkan akan kembali ke fundamentalnya dalam beberapa waktu ke depan.
"Jadi dengan itu saya melihat nilai rupiah lebih kepada temporary," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri Destri Damayanti menilai hasil pilpres sangat mempengaruhi pasar. Sebab ada kepastian bagi investor untuk memperhitungkan rencana investasi ke depan.
Destri sebelumnya juga mengatakan bahwa konflik jelang pilpres memicu pelemahan rupiah. Sehingga pemerintah harusnya tidak membiarkan masalah ini berlarut-larut dan memastikan keamanan negara.
"Dengan terpilihnya presiden pastinya dengan cara damai. Dolar AS diperkirakan akan kembali ke Rp 11.500 bisa tercapai. Asalkan politik aman," kata Destri kepada detikFinance.
(mkl/ang)











































