Alex Edmans, peneliti dari London Business Schol mengatakan, emosi di sekeliing olahraga di suatu negara bisa menggerakan pasar saham. Dia mengatakan efeknya sudah terlihat di Piala Dunia 2014. Saat Inggris kalah oleh Italia, dan saat Belanda membantai Spanyol.
"Penelitian kami menunjukkan pasar dipengaruhi oleh faktor psikologis dan emosi dibanding faktor fundamental," kata Edmans dikutip dari BBC, Minggu (29/6/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, menurut Edmans, penelitiannya menemukan ada efek yang lebih besar di negara yang memiliki sejarah besar sepakbola seperti Brasil, Argentina, Inggris, Jerman, dan Perancis.
"Di India, hal ini terjadi juga pada olahraga kriket jika timnya kalah," katanya.
Seperti halnya Piala Dunia, mereka juga melihat hal ini terjadi di Copa America, Piala Eropa, juga di turnamen rugby, basket dan suatu hari kriket.
"Ketika ada kekalahan di pertandingan olahraga internasional yang besar, pasar saham biasanya menunjukkan performa lebih buruk di negara yang sudah sering kalah. Meskipun hal itu tak selalu terjadi," kata Edman yang juga mengajar di Wharton School, Universitas Pennsylvania.
Dia mengatakan, negara yang gugur di Piala Dunia bisa membuat pasar sahamnya turun 0,5% hari selanjutnya.
Edman mengatakan, efek dari kemenangan tidak selalu punya efek positif sekuat efek negatif ketika mengalami kekalahan.
"Tidak ada pergerakan khusus ketika menang. Penggemar sepakbola selalu percaya diri soal timnya. Jadi jika mereka menang, tak ada kejutan," jelasnya.
(zul/hds)











































