Salah satu penyebab laba bersih turun akibat banyaknya armada yang umurnya sudah tua.
Investor Relation dan Senior Technical Advisor LRNA Dwi Rianta Soerbakti mengatakan, untuk bisa meningkatkan kinerja di tahun ini, perseroan akan meningkatkan ontime performance (OTP) pada setiap jadwal keberangkatan setiap armadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, perseroan juga bakal menambah 50 unit bus baru untuk mendukung banyaknya permintaan jumlah penumpang menjelang lebaran.
"Peremajaan. 50 unit bus pertama di pertengahan Juli akan ikut di angkutan lebaran. Bus baru akan tingkatkan OTP dan daya saing bagi perusahaan untuk kompeten dengan PO lainnya," ujarnya.
Rianta mengungkapkan, Perseroan juga akan menerapkan kebijakan pembatasan usia kendaraan. Untuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) jarak jauh, umur bus akan ditingkatkan menjadi 5-7 tahun, sementara jarak menengah 9 tahun, dan jarak pendek 10 tahun.
"Bagaimana kita bisa revitalisasi kendaraan. Saya yakin cost akan menurun. Bus AKAP yang jaraknya jauh akan diisi dengan bus yang lebih muda," ucap dia.
Pihaknya juga bakal menambah bengkel atau workshop baru untuk mendukung peremajaan armada yang ada.
"Kami juga merasa kunci keberhasilan perusahaan transportasi adalah bagaimana memastikan berkurangnya terjadinya kerusakan di jalan. Di semester II-2014 kami akan meningkatkan bengkel atau workshop yang kami miliki. Bus baru kalau tidak dirawat baik tidak akan maksimal operasionalnya. Kami akan meningkatkan fungsi kontrol, untuk tidak ada kebocoran," kata Rianta.
Ia menambahkan, perseroan juga menerapkan sistem e-ticketing penjualan tiket online. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya penumpukan pemesanan di loket-loket.
"Kami sudah jalankan Januari on trial. Sudah menggunakan tiket printed kayak penerbangan. Ini mungkin kami yang pertama. Direct buy tanpa harus ke kantor di www.ekasarilorena.com. Kami kerjasama dengan doku.com, kami juga kerjasama dengan retailer minimarket sehingga Agustus tiket Lorena bisa dibeli di minimarket tersebut. Sudah uji coba tapi kami belum launch karena tidak berani di peak season. Kita juga ada penambahan kantor cabang dan agen penjualan," terang dia.
Rianta menambahkan lagi, untuk meningkatkan kualitas pengemudi, pihaknya juga melakukan pelatihan bagi pengemudi sehingga bisa memberikan layanan yang lebih baik.
Tahun ini, perseroan menargetkan bisa meraup pendapatan mencapai Rp 233,88 miliar, laba bruto Rp80,74 miliar, laba usaha Rp 45,71 miliar, dan laba bersih Rp 28,98 miliar.
"Training pengemudi untuk ecodriving bekerjasama dengan Mercedes Benz. Dengan demikian kami bisa memberikan pelayanan front liner. Training mekanik untuk update teknologi terbaru, back officer," pungkasnya.
(drk/rrd)











































