Pendapatan pun ikut terkerek naik 36,8% dari Rp 2,73 triliun pada kuartal I-2013 menjadi Rp 3,72 triliun pada kuartal I-2014.
"Kalau kita pengusaha di industri kelapa sawit, tidak bisa mengendalikan harga," ujar Head of Public Relations AALI Tofan Mahdi saat acara Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Wartawan Pasar Modal dan Astra di FX Lifestyle Centre Sudirman, Jakarta, Jumat (4/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga akhir tahun kita optimis harga masih akan bagus," kata dia.
Lebih jauh Tofan menjelaskan, berdasarkan data Mei 2014, total lahan tertanam perseroan mencapai 282.000 hektar, penanaman baru 1.219 hektar, dan replanting 50 hektar.
Produksi Tandan Buah Segar (TBS) dalam 5 bulan pertama naik 12% menjadi 2,27 juta ton, produksi CPO naik 19,4% menjadi 707 ribu ton.
Tahun ini seluruh produksi CPO perseroan dipasarkan di dalam negeri, di tahun lalu porsinya masih 97% domestik, dan sisanya diekspor ke China dan India. "Tahun ini semua untuk domestik karena permintaan di dalam negeri terserap semua," katanya.
Selama ini, AALI memproduksi CPO dan karet sebagian diekspor ke China dan India. Kinerja ekspor ini mempengaruhi laba karena penguatan dolar AS terhadap rupiah.
(drk/hen)











































