"Asal pemilu berjalan aman dan saya kira juga akan semua pihak ini sekarang mencoba untuk baik dari pemilih dan kontestannya, dari ya keamanan semua juga. Mestinya okelah rupiahnya akan balik ke kondisi yang memang faktor psikologisnya keluar, jadi dia cerminan dari kondisi ekonominya," kata Chatib di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Ia mengakui, investor memang sangat memperhatikan kondisi perpolitikan jelang pilpres. Sebelumnya sempat ada kekhawatiran terjadinya perselisihan dan kerusuhan. Karena ketatnya persaingan kedua calon dalam masa kampanye.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun bergerak semakin dekat ke pelaksanaan pilpres, terutama tiga terakhir, pasar sudah memperlihatkan respons yang baik. Tampak pada rupiah yang terus menguat terhadap dolar AS, meski masih tipis.
"Mereka lihat pas masa kampanye hasilnya bagus semua damai sehingga semua orang sudah price in. Mereka masuk," sebut Chatib.
Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan fundamental nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada kisaran Rp 11.800β.
"Fundamentalnya rupiah di Rp 11.600-11.800. Kisaran ituβ," ujar Mirza.
(mkl/ang)











































