"Ya kita semua kan berharap itu, agar rupiah semakin menguat," kata Jokowi saat berkunjung ke kantor detikcom akhir pekan lalu, Sabtu (12/9/2014).
Menurut Jokowi, saat ini nilai tukar mata uang Garuda itu masih terlalu lemah di hadapan mata uang Paman Sam, sehingga menggerus neraca perdagangan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pergerakan rupiah sudah berfluktuatif menjelang Pilpres 2014. Dolar AS bahkan sempat melambung hingga ke level Rp 12.000 satu pekan sebelum pencoblosan.
Namun menjelang hari H, rupiah justru menunjukkan taringnya. Dolar AS pun bisa ditekan hingga ke kisaran Rp 11.700. Sampai pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, dolar AS berada di kisaran Rp 11.575.
(ang/ang)











































