Saham TvOne Melemah 4 Hari Berturut-turut Pasca Pilpres

Saham TvOne Melemah 4 Hari Berturut-turut Pasca Pilpres

- detikFinance
Selasa, 15 Jul 2014 17:00 WIB
Saham TvOne Melemah 4 Hari Berturut-turut Pasca Pilpres
Jakarta - Saham induk TvOne, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) belum juga bergerak ke atas sejak Pemilihan Presiden (Pilpres). Sudah empat hari perdagangan sejak Pilpres sampai hari ini.

Pada pembukaan perdagangan pagi tadi, saham VIVA dibuka melemah ke level Rp 215 per lembar dari posisi perdagangan kemarin di Rp 225 per lembar.

Setelah sempat menanjak sebentar ke level Rp 233 per lembar, saham VIVA ditutup turun 4 poin (1,78%) ke level Rp 221 per lembar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal hari ini perdagangan ramai dengan aksi beli. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup melesat 49 poin atau satu persen dan makin mendekati level 5.100.

"Kalau lihat dari sentimen hari ini malah positif. Tapi karena VIVA masih kena sentimen politik jadi masih dijauhi pelaku pasar," ujar Sekretaris Umum Forum Komunikasi Certified Securities Analyst (FK CSA), Reza Priyambada, Selasa (15/7/2014).

Saham media Grup Bakrie itu sepanjang hari ini cukup aktif diperdagangkan. Sebanyak 558.973 lot sahamnya ditransaksikan sebanyak 2.399 kali dengan nilai Rp 12,6 miliar.

Saham VIVA sempat menguat sebentar karena ada pembelian oleh investor asing dengan nilai di atas Rp 1 miliar. Namun pada penutupan perdagangan akhirnya saham ini keok juga.

Reza menambahkan, sebenarnya fundamental VIVA sendiri saat sudah cukup baik. Kinerjanya positif, ekspansi usaha juga sudah jalan, dan perusahaan juga baru saja menyelesaikan hak siar Piala Dunia.

"Ini kan sentiment positif sebenarnya. Tapi dia kan gencar memberitakan berita politik. Kalau beritanya bisa berimbang mungkin situasinya akan berbeda, misalnya dia tidak mendukung salah satu calon (pilpres), sentimennya tidak akan separah ini," ujar Reza.

Ia pun berpesan kepada manajemen VIVA untuk segera berupaya keras memperbaiki sentimen ini karena jika dibiarkan berlarut-larut akan semakin parah.

"Manajemen harus berupaya lebih keras lagi untuk meyakinkan investor kalau fundamental perusahaan mereka sebenarnya baik," ujarnya.

Pekan lalu Visi Media Asia sudah menjelaskan koreksi saham yang terjadi hanyalah sementara karena fundamental perusahaan saat ini bagus. Bahkan manajemen VIVA mengklaim stasiun televisinya adalah stasiun berita nomor satu di Indonesia.

Manajemen VIVA menegaskan, fluktuasi harga saham perseroan pasca Pilpres tidak berhubungan dengan fundamental perusahaan. Justru pada saat ini kinerja VIVA sangat solid dan manajemen optimistis akan mampu menjaga tren pertumbuhan bisnis yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir.

Berikut pergerakan saham VIVA pasca Pilpres Rabu 9 Juli 2014:

  • Kamis 10 Juli 2014 turun dari Rp 267 ke Rp 250
  • Jumat 11 Juli 2014 turun dari Rp 250 ke Rp 234
  • Senin 14 Juli 2014 turun dari Rp 234 ke Rp 225
(ang/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads