Namun eks Dirut Garuda Robby Djohan memiliki kriteria bagi calon bos baru maskapai pelat merah ini. Apa kriteria itu?
Calon bos baru Garuda harus lebih andal daripada Dirut Garuda saat ini. Garuda saat ini sedang melakukan ekspansi rute dan armada namun dihadapkan pada kondisi keuangan relatif sulit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil dia menyarankan Kementerian BUMN selaku pemegang saham harus memilih calon bos yang tepat dan handal. Industri penerbangan merupakan bisnis yang sangat kompleks karena investasinya tinggi namun keuntungannya tipis.
"Jangan asal milih. Dia punya direksi yang nggak kuat maka dia gampang jatuh. Dia investasi gede tapi marjin kecil," jelasnya.
Robby berpandangan sebaiknya calon bos baru Garuda diambil dari internal perusahaan. Namun jika hal tersebut sulit, maka pemegang saham bisa merekruit profesional terbaik.
"Bisa ambil dari perusahaan luar. Masa dari BUMN," ujarnya.
Garuda saat ini membutuhkan calon Dirut dan Direktur Pemasaran yang handal. Dua direksi ini diperlukan di tengah kondisi keuangan perseroan yang merugi hingga Rp 2 triliun lebih. Direktur Pemasaran handal dibutuhkan untuk menggenjot penjualan.
"Taruh 2 orang terbaik. Direktur Marketing dan Dirut," katanya.
(feb/ang)











































