Sektor yang diharapkan bisa dikebut oleh pemerintahan baru pimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) adalah infrastruktur dan konstruksi. Director D'Origin Financial Advisory Cynthia Nadeak CSA menjelaskan, imbas atas pembangunan infrastruktur dan konstruksi akan sekaligus mendukung kinerja banyak emiten terkait di pasar modal.
Bila kinerja emiten meningkat, maka diharapkan dapat mengurangi Current Account Deficit (CAD) dengan meningkatkan ekspor barang jadi tidak hanya bergantung pada komoditas impor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah tidak tampak cerminan dalam APBN terakhir pemerintahan incumbent SBY untuk menaikkan BBM, pelaku pasar sangat berharap pemerintahan baru dengan pimpinan presiden terpilihnya akan segera melakukan adaptasi APBN," katanya kepada detikFinance, Rabu (27/8/2014).
Ia menambahkan, adaptasi APBN tersebut dilakukan sesuai dengan program yang telah dicanangkan terutama yang berkaitan dengan proses akselerasi implementasi mega proyek MP3EI yang isinya menyelesaikan banyak pekerjaan infrastruktur dan memotong banyak jalur birokrasi sekaligus memotong banyak celah korupsi yang ujung-ujungnya berdampak besar mempermudah roda perputaran sektor bisnis yang selama ini selalu memakan waktu yang panjang.
Berikut adalah saham yang berpotensi akan diuntungkan dari sektor infrastruktur dan konstruksi:
SMGR, INTP, JSMR, PTPP, WIKA, WSKT, ADHI, WTON
Sektor consumer goods dan kesehatan:
GGRM, UNVR, INDF, AISA, KLBF, KAEF
Sektor minyak dan gas:
ELSA, MEDC, AKRA, PGAS
Sektor mineral:
ANTM, INCO, TINS, PTBA
Sektor perkebunan:
AALI, LSIP, SSMS
Sektor manufaktur:
ASII
Sektor properti (yang terkait dengan industrial estate dan pembangunan rumah/apartemen middle up class):
MDRN, APLN, DILD, PWON, KIJA
(drk/ang)











































