Kondisi perekonomian baik domestik maupun global yang diprediksi mulai membaik menjadi pendorong naiknya IHSG. Terlebih, kondisi politik dalam negeri yang perlahan menunjukkan kepastian. Terbentuknya posisi kabinet baru juga memberi dampak positif bagi pasar keuangan.
Head of Indonesia Research dari Citi Securities Indonesia Ferry Wong mengungkapkan, kepastian kondisi politik melalui pembentukan posisi kabinet yang baik bisa ikut memberikan sinyal positif ke pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, selain pembentukan kabinet yang baik, kebijakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) juga dinilai menjadi sinyal positif. Meskipun akan ada dampak dari kenaikan tersebut, namun hanya sementara.
"Jadi kabinet formation, fuel price high. Itu akan bagus, walaupun kalau ada kenaikan, earning akan ada impact hanya sekitar 1 sampai 2 kuartal. Inflasi mungkin sentuh 7,8%. Tapi BI rate juga kita expect nggak akan naik, karena sudah tinggi," katanya.
Di samping itu, Ferry menyebutkan, beberapa sektor yang akan mengikuti kenaikan IHSG yaitu perbankan, infrastruktur, dan properti.
"Sektoral alokasi dari growth masih bullish di bank. Semen, properti, selective retail. Tapi karena kenaikan cuma 12% di 2015, maka kita harus seleksi sektor. Infrastruktur dan properti masih baik. Saya masih positif, outlook masih oke," kata Ferry.
(drk/ang)











































