Apakah ini karena Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi di pasar? Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior BI, enggan memberikan jawaban rinci. Namun dia menegaskan bahwa bank sentral selalu ada di pasar.
"BI selalu ada di pasar karena pasar kita ini belum dalam," ujarnya kala ditemui di gedung BI, Jumat (19/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Termasuk korporasi, ya mungkin hanya sekitar US$ 5 miliar kalau lagi bagus. Kalau pasarnya lagi sepi ya paling cuma US$ 3-4 miliar per hari," kata Mirza.
Oleh karena itu, tambah Mirza, pasar Indonesia yang belum dalam menyebabkan mudah terjadi fluktuasi. Saat seperti itulah BI berperan sebagai stabilisator.
"BI harus memberikan tambahan suplai. Makanya saat ada fluktuasi yang cukup besar, BI pasti ada di pasar," tegasnya.
(hds/ang)











































