Pelemahan IHSG Mulai Terbatas

Rekomendasi Saham

Pelemahan IHSG Mulai Terbatas

- detikFinance
Selasa, 23 Sep 2014 08:52 WIB
Pelemahan IHSG Mulai Terbatas
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin terpangkas 7 poin terkena aksi ambil untung yang dilakukan investor lokal. Posisi IHSG memang menggiurkan setelah pekan lalu reli tiga hari.

Menutup perdagangan awal pekan, Senin (22/9/2014), IHSG terkoreksi 7,779 poin (0,15%) ke level 5.219,803. Sementara Indeks LQ45 naik tipis 0,362 poin (0,04%) ke level 891,012.

Saham-saham di Wall Street berakhir negatif dengan S&P 500 menderita koreksi terparah sejak awal Agustus. Lesunya penjualan rumah di Amerika Serikat (AS) menimbulkan kekhawatiran di mata inverstor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 107,06 poin (0,62%) ke level 17.172,68, Indeks S&P 500 kehilangan 16,11 poin (0,8%) ke level 1.994,29 dan Indeks Komposit Nasdaq anjlok 52,10 poin (1,14%) ke level 4.527,69.

Hari ini IHSG diperkirakan masih akan melemah di tengah situasi bursa global dan regional yang belum kondusif. Pelemahan IHSG bisa sudah mulai terbatas.

Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:

  • Indeks Hang Seng berkurang 52,69 poin (0,22%) ke level 23.902,80.
  • Indeks Straits Times menguat 3,73 poin (0,11%) ke level 3.300,30.

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Bahana Securities
Pada perdagangan Senin (22/9) IHSG ditutup turun 8 poin (-0,15%) ke level 5.219,80 mengikuti penurunan sejumlah bursa regional di tengah minimnya sentimen dari dalam negeri.

Secara teknikal, indeks cenderung masuk ke fase konsolidasi dengan bergerak flat dan volume tipis serta masih mencoba menguji level all time high. RSI dan MACD yang berimpitan menunjukkan range IHSG antara MA5 dengan level all time high-nya di 5.206-5.263.

Asing masih net buy di pasar reguler sebesar Rp 131,6 miliar dengan saham-saham yang banyak dibeli asing a.l. BMRI, PGAS, BBRI, BDMN dan INDF. Sementara itu saham-saham yang menjadi pemberat bursa a.l. TLKM, BBNI, SMGR, INTP dan UNTR.

Hari ini (23/9), IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BMRI, TBIG, UNTR, MAIN dan BDMN.

Rupiah Senin (22/9) ditutup di level 11.973 dan hari ini (23/9) diperkirakan akan bergerak di kisaran 11.929-12.032.

Mandiri Sekuritas
Pasar saham Amerika Serikat (AS) dilanda aksi ambil untung (profit taking), setelah mencapai rekor tertingginya pada pekan lalu. Koreksi dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar -0,62% dan indeks S&P500 sebesar -0,80%.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh pernyataan presiden bank sentral Eropa yang mengindikasikan tidak ada lagi pemangkasan suku bunga. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang turun -0,50%.

Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun -0,02% ke level US$91,50 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi -0,07% ke posisi US$1.220 per troy ounce.

Dari dalam negeri, pemerintah berencana membebaskan pajak ekspor sawit setelah harga masih belum bergerak naik, di samping permintaan yang belum menunjukkan kenaikan signifikan. Sementara itu, produsen semen nasional mulai menggenjot produksinya seiring komitmen pemerintahan baru yang akan menggenjot pembangunan infrastruktur ke depan.

Di sisi lain, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dan ditutup turun -0,15% di level 5.219. Indeks masih akan bergerak mixed di kisaran 5.186 – 5.245.

Indikator MACD masih di area bullish dan berpotensi membentuk deadcross mengindikasikan penguatan indeks semakin terbatas. Hari ini Indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas. Indeks bergerak di kisaran support 5.209 dan resistance 5.229.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads