IHSG Bisa Menguat Buntuti Pasar Global

Rekomendasi Saham

IHSG Bisa Menguat Buntuti Pasar Global

- detikFinance
Kamis, 25 Sep 2014 08:48 WIB
IHSG Bisa Menguat Buntuti Pasar Global
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin jatuh ke zona merah di menit-menit terakhir perdagangan. Aksi jual investor lokal memaksa IHSG turun 14 poin.

Menutup perdagangan, Rabu (24/9/2014), IHSG terkoreksi 14,107 poin (0,27%) ke level 5.174,007. Sementara Indeks LQ45 terpangkas 4,957 poin (0,56%) ke level 878,714.

Wall Street berhasil rebound, Indeks S&P 500 mengakhiri koreksi tiga hari dan menanjak melewati level teknikal. Penguatan terjadi hampir di seluruh sektor saham.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 155,6 poin (0,91%) ke level 17.211,47, Indeks S&P 500 bertambah 15,65 poin (0,79%) ke level 1.998,42 dan Indeks Komposit Nasdaq melaju 46,53 poin (1,03%) ke level 4.555,22.

Hari ini IHSG diperkirakan bisa rebound mengikuti penguatan bursa global dan regional. Aksi jual investor asing masih bisa menghambat penguatan IHSG.

Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 menguat 162,42 poin (1,00%) ke level 16.329,87.
  • Indeks Straits Times bertambah 6,11 poin (0,19%) ke level 3.298,92.

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Woori Korindo Securities
Tidak disangka laju IHSG yang awalnya bergerak positif, jelang akhir sesi langsung terpelanting ke zona merah. Bahkan laju ini terlihat anomali dibandingkan dengan pergerakan bursa saham Asia yang mulai berbalik positif dan Rupiah yang juga berbalik terapresiasi. Pelaku pasar juga tampaknya masih dalam posisi jualan. Entah kebetulan atau tidak namun, pelemahan ini seiring dengan kian gencarnya tuntutan untuk pilkada melalui DPRD (tidak langsung). Transaksi asing pun masih melanjutkan nett sell yang kemungkinan merespon berita yang dianggap negatif tersebut. Apalagi tuntutan tersebut datang dari koalisi yang berseberangan dengan koalisi JKJK sehingga timbul penilaian negatif jika nantinya program-program JKJK akan banyak yang tidak disetujui. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 5207,20 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 5174,01 (level terendahnya) jelang pre closing dan berakhir di level 5174,01. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Masih berlanjutnya penguatan Yen membuat laju US$ terlihat melemah sehingga dimanfaatkan pelaku pasar untuk beralih terhadap Yen dan beberapa mata uang emerging market, termasuk Rupiah. Tentu saja, sentimen tersebut membuat laju Rupiah kembali terapresiasi. Di sisi lain, masih cenderung melemahnya harga minyak mentah dunia membuat persepsi akan beban defisit neraca perdagangan dapat diminimalisir. Laju Rupiah di atas level support 11995. Diharapkan masih adanya sentimen positif untuk membuat Rupiah melanjutkan kenaikannya. Rp11979-11970 (kurs tengah BI).

Turunnya indeks manufaktur Jepang yang dibarengi dengan rilis pidato PM Jepang, Shinzo Abe, bahwa pemerintahannya bersama BoJ akan menjaga nilai Yen dan mencermati dampak pelemahan Yen terhadap perekonomian lokal membuat nilai Yen melanjutkan penguatan dan membuat Nikkei melemah namun, tidak terlalu berimbas pada laju bursa saham China yang mampu melanjutkan positif seiring spekulasi rendahnya produksi batubara dapat meningkatkan harganya. Sentimen ini membuat laju saham-saham pertambangan bergerak positif.

Laju bursa saham Eropa mampu berbalik positif seiring rilis kenaikan IFO business climate Jerman dan consumer confidence Italia. Setidaknya rilis tersebut dapat mengimbangi sentimen dari pelemahan rilis indeks manufaktur sebelumnya.

Laju bursa saham AS diharapkan dapat mengalami kenaikan seiring dengan imbas mulai berbalik naiknya laju bursa saham Eropa dan menguatnya data new home sales. Rilis data tersebut dapat mengimbangi rilis penurunan house price index sebelumnya.
Β 
Pada perdagangan Kamis (25/9) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5159-5169 dan resisten 5188-5210. Inverted hammer di area middle bollinger band (MBB ). MACD masih mendatar dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William’s %R melanjutkan penurunan. Laju IHSG di kisaran target support (5172-5179) dan sempat bergerak di kisaran target resisten (5192-5207). Pergerakan anomali tersebut mengurangi potensi IHSG untuk berbalik arah menguat. Namun demikian, diharapkan pelemahan yang terjadi dapat positif.

Mandiri Sekuritas
Pasar saham Amerika Serikat (AS) bergerak naik menjelang rilis data penjualan rumah Paman Sam yang diperkirakan positif. Penguatan diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,90% dan indeks S&P500 yang naik sebesar +0,78%.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh embargo AS, Uni Eropa dan beberapa negara Asia terhadap Rusia. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar +0,96% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan +0,50%.

Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak mixed. Harga minyak mentah WTI naik +0,08% ke posisi US$91,60 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi -0,13% ke level US$1.220,70 per troy ounce.

Dari dalam negeri, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan mengesahkan rancangan undang-undang pemilihan kepala daerah (RUU Pilkada). Sementara itu, publik juga masih menantikan rilis nama-nama kementerian yang akan masuk di kabinet pemerintahan baru, yang sedianya akan diumumkan pekan ini.

Di sisi lain, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengungkapkan jika indeks harga saham gabungan (IHSG) diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak mixed to down melemah -0,27% ditutup pada level 5.174. Indikator stochastic masih di area bullish dan membentuk deadcross mengindikasikan kenaikan semakin terbatas dan berpotensi reversal.

Hari ini Indeks masih akan bergerak mixed to down coba menutup gap sebelumnya di 5.156. Indeks bergerak di kisaran support 5.163 dan resistance 5.196.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads