Mengakhiri perdagangan, Rabu (1/10/2014), IHSG ditutup naik tipis 3,334 poin (0,06%) ke level 5.140,913. Sementara Indeks LQ45 ditutup menguat tipis 2,268 poin (0,26%) ke level 870,810.
Wall Street anjlok lebih dari satu persen setelah panik jual melanda akibat adanya pasien terdiagnosis ebola masuk ke Amerika Serikat (AS). Sentimen ini memicu kekhawatiran investor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan melemah merespons banyaknya sentimen negatif yang beredar. Situasi politik dalam negeri yang belum kondusif juga menghadang laju IHSG.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 anjlok 238,48 poin (1,48%) ke level 15.843,77.
- Indeks Straits Times turun 10,15 poin (0,31%) ke level 3.253,94.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Bahana Securities
Pada perdagangan Rabu (1/10) IHSG naik tipis 3 poin (+0,06%) ke level 5.140,91 dengan saham-saham yang menjadi pendorong bursa a.l. BBRI, BMRI, BBNI, INTP dan UNVR.
Indeks cenderung bergerak flat di antara zona hijau dan merah pada awal sesi kemudian mendapat sentimen dari keluarnya data inflasi sehingga sempat menyentuh level 5.165 namun akhirnya ditutup naik tipis 3 poin di akhir sesi.
Asing masih tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 534 miliar dengan saham-saham yang banyak dijual asing a.l. TLKM, BBNI, KLBF, PGAS dan EXCL.
Secara teknikal, indeks naik tipis dengan bearish candle disertai volume dan masih tertahan MA50. Stochastic berpeluang goldencross sementara RSI dan MACD masih negatif.
Hari ini (2/10), IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung melemah masih di kisaran 5.077-5.175 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BBRI, BBCA, PTPP, WIKA dan KIJA.
Rupiah Rabu (1/10) ditutup di level 12.128 dan hari ini (2/10) diperkirakan akan bergerak di kisaran 12.097-12.256.
Waterfront Securities
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 1 Oktober 2014 ditutup menguat 0,065% pada level 5140, setelah bergerak fluktuatif dua arah. Sektor properti konstruksi mengalami kenaikan terbesar. Investor asing melakukan net sell Rp387,8 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat indikasi pelemahan ekonomi di Eropa dan meningkatnya ketegangan di Ukraina. Italia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan data manufaktur Jerman mengalami penurunan. Di lain pihak sanksi yang diberikan terhadap Rusia berpotensi akan bertambah jika ketegangan di Ukraina berlanjut. Sementara itu data ADP Employment bulan September menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 213 ribu, lebih banyak dibandingkan bulan sebelumnya dan estimasi yang sebesar 202 ribu. Sedangkan data ISM manufaktur bulan September turun pada level 56,6 dari bulan sebelumnya 59 dan lebih rendah dari estimasi yang berada pada level 58,5. Data construction spending bulan Agustus turun 0,8%, memburuk diban dingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 1,2% dan dari estimasi yang naik 0,4%. Sementara itu berita mengenai adanya pasien yang diagnosis Ebola untuk pertama kalinya di AS, juga menjadi sentimen negatif di pasar.Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung melemah. IHSG akan berada di kisaran level 5102-5180. Rekomendasi: BBTN, BBNI, BBRI, WIKA, JSMR, UNVR, AKRA.
(ang/ang)











































