Destry Damayanti, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), menuturkan seharusnya posisi fundamental rupiah saat ini adalah Rp 11.500 per dolar AS. Namun karena sejumlah faktor, rupiah akhirnya menembus 12.000 per dolar AS.
"Kalau pada level fundamental, kita percaya rupiah itu Rp 11.500," ujarnya di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (23/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya itu langsung tercermin ke dalam rupiahnya," sebut Destry.
Kedua adalah pengaruh dari dalam negeri, yaitu situasi politik. Beberapa waktu lalu, kegaduhan politik sempat membuat rupiah melemah. Situasi politik yang mereda dan euforia pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat membuat rupiah menguat.
"Tapi sekarang kan market sedang menunggu menteri di kabinet Jokowi. Hal-hal seperti ini berpengaruh terhadap pergerakan rupiah," paparnya.
Bila ingin terus menguat, menurut Destry, harus ada perubahan dari sisi fundamental. Salah satunya adalah dengan perbaikan neraca perdagangan dengan meningkatkan ekspor dan meredam impor.
(mkl/hds)











































